Jumat 02 Oct 2020 09:03 WIB

Keutamaan Surat As-Sajdah yang Dibaca Nabi SAW Jumat Pagi

Setan menangis apabila seorang anak Adam membaca surat As-Sajdah.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Keutamaan Surat As-Sajdah yang Dibaca Nabi SAW Jumat Pagi
Foto: AP /Allauddin Khan
Keutamaan Surat As-Sajdah yang Dibaca Nabi SAW Jumat Pagi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat As-Sajdah merupakan surat ke-32 dalam Alquran. Surat ini terdiri dari 30 ayat dan memiliki keutamaan tersendiri jika dibaca. Hal itu disampaikan oleh Rasulullah dalam haditsnya.

Dalam buku Majmu’ Syarif tulisan Mujahidin Nur dijelaskan sejumlah keutamaan surat As-Sajdah. Pertama, setan menangis apabila ada seorang anak Adam membaca surat As-Sajdah lalu ia bersujud.

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda, “Bila seorang anak Adam membaca surat As-Sajdah kemudian ia bersujud, maka pergola setan menepi seraya menangis dan berkata, ‘Betapa celakanya aku! Anak Adam diperintah untuk bersujud, ia pun bersujud, maka ia mendapatkan surga sedangkan aku diperintah untuk bersujud, aku pun enggan, maka aku mendapatkan neraka,” (HR. Abu Dawud, Nasa’i’I, Ibnu Majah, Ahmad, Muslim).

Kedua, jika rutin membaca surat ini setiap malam, akan terpancar cahayanya di jasad. Dalam kitab Irsyadul ‘Ibaad ila Sabilir Rasyad, dijelaskan Aljuwini dalam tafsirnya meriwayatkan dari Aban bin Abi Ayyasy berkata, “Ketika kami hadir matinya Muwwariq Al’ajali, dan ketika telah ditutup kain, kami berkata, ‘Dia telah mati, tiba-tiba kami melihat nur (cahaya) yang memancar dari kakinya seperti itu, kemudian kami melihat cahaya nur yang lebih terang memancar dari perutnya. Kemudian ia membuka tutup kainnya itu dan bertanya kepada kami, “Apakah kalian melihat sesuatu?” Jawab kami “ya”.

Lalu kami ceritakan padanya semua yang kami lihat itu. Lalu ia berkata, “Itu surat As-Sajdah yang saya baca tiap malam, sedang yang di atas kepala itu 14 ayat dari permulaannya, dan yang di kaki itu 14 ayat dari akhirnya, sedang yang di tengah itu ayat As-Sajdah sendiri ia naik untuk memberikan syafaatnya bagiku, sedang surat Tabarak masih tetap menjagaku. Kemudian ia mati kembali.

Ketiga, Rasulullah SAW selalu membaca surat ini pada pagi hari Jumat. Dari Abu Hurairah RA berkata “Nabi SAW selalu membaca di pagi hari Jumat Alif Lam Mim Tanzil As-Sajdah dan Hal ata alal insani,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement