REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gedung Putih mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diberi dosis campuran antibodi produksi Regeneron pada Jumat (2/10), setelah dia dinyatakan positif Covid-19. Menurut pernyataan juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany, Trump yang mengalami gejala demam, batuk, dan kelelahan menerima dosis 8 gram campuran antibodi poliklonal, REGN-COV2.
Campuran dua antibodi eksperimental--REGN10933 dan REGN10987-- produksi perusahaan farmasi Regeneron itu diberikan sebagai tindakan pencegahan keparahan Covid-19. Selain itu, McEnany mengatakan bahwa Trump telah mengonsumsi zinc, vitamin D, famotidine, melatonin, dan aspirin.
"Sampai sore ini, Presiden masih merasa lelah, tetapi bersemangat. Dia sedang dievaluasi oleh tim ahli, dan bersama-sama kita akan membuat rekomendasi kepada Presiden dan Ibu Negara terkait langkah terbaik berikutnya," kata McEnany.
Ibu Negara Melania Trump juga positif Covid-19. Sebelum pengumuman itu, seorang dokter penyakit menular, Dr. Matt McCarthy, mengatakan kepada Stuart Varney dari Fox Business bahwa campuran antibodi Regeneron akan menjadi hal pertama yang akan dia rekomendasikan untuk sang presiden andaikan suatu saat Trump kena Covid-19.
McCarthy mengatakan, jika diminta ke Ruang Oval untuk menangani kasus Covid-19, hal pertama yang akan ia sampaikan adalah menyodorkan Regeneron. Campuran antibodi itu diyakini punya berkhasiat untuk membantu kondisi pasien infeksi virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.
"Tiga hari yang lalu, perusahaan menunjukkan bahwa mereka dapat mengurangi jumlah virus dalam tubuh dan pemberian campuran antibodi itu dapat mengurangi durasi gejala," kata McCarthy, dilansir Fox News, Sabtu (3/10).
An update from President @realDonaldTrump’s physician: pic.twitter.com/8xzB8FShkd
— Kayleigh McEnany (@PressSec) October 3, 2020
Di lain sisi, McCarthy mengatakan bahwa terlepas dari statistiknya, virus corona tidak dapat diprediksi. Menurutnya, siapapun tidak bisa memperkirakan bahwa orang yang kena Covid-19 mungkin akan baik-baik saja.
Mengingat hal tersebut, McCarthy tidak ingin ada orang yang membuat kesimpulan tentang kondisi Trump ke depannya. Kuncinya, menurut dia, adalah melihat perkembangannya selama beberapa hari ke depan.
Selama pengalaman praktiknya, McCarthy mengamati banyak orang dengan latar belakang demografi seperti Trump merasa relatif sehat pada pekan pertama, tetapi harus mendapatkan perawatan di rumah sakit pada sepekan kemudian. Ia tak menyebut bahwa itu yang akan terjadi pada Trump.
"Nyatanya, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi," ujarnya.
Menurut McCarthy, kuncinya adalah mengawasi tanda-tanda vital pasien Covid-19. Saturasi oksigen harus dipantau.
"Jika saturasi oksigennya mulai turun, itu akan meningkatkan peringatan bahwa dia perlu menuju ke sistem pemantauan yang lebih intensif," tuturnya.
Regeneron menolak berkomentar mengenai pemberian dosis antibodinya kepada Trump. Sesuai kebijakan, pihaknya tidak dapat mengumumkan individu mana yang telah atau belum mengajukan permintaan atau berpartisipasi dalam uji klinis ini, tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Untuk REGN-COV2, prioritas pertama perusahaan adalah menjaga pasokan yang cukup untuk melakukan uji klinis yang ketat. Namun, sesuai kebijakan umum, Regeneron dapat diberikan kepada orang di luar peserta uji klinis sebagai bentuk belas kasih ketika alternatif obat lainnya belum tersedia. Pemberiannya harus ditinjau oleh komite.
"Selain pasokan uji klinis, ada produk terbatas yang tersedia untuk permintaan penggunaan belas kasih yang disetujui dalam keadaan luar biasa tertentu berdasarkan kasus per kasus," demikian pernyataan perusahaan Regeneron.