REPUBLIKA.CO.ID, LEEDS -- Pertandingan antara Leeds United melawan Manchester City pada ajang Liga Primer Inggris baru saja terjadi. Leeds menjadi tuan rumah.
Duel di Elland Road, yang berakhir pada Ahad (4/10) dini hari WIB itu, berkesudahan imbang 1-1. Selepas laga tersebut, pelatih City, Josep Guardiola dan arsitek the Whites, Marcelo Bielsa, saling memuji.
Apa yang terdengar, bukan hal baru. Dalam beberapa kesempatan, Guardiola terang-terangan menyatakan kekaguman pada pria Argentina itu. Ia menyebut Bielsa pelatih terbaik di masa lalu.
Saat memasuki dunia kepelatihan, Pep mengadopsi filosofi berbasis penguasaan bola, seperti idenya Johan Cryuff. "Tetapi Bielsa adalah tokoh lain yang dilihat oleh pria berkebangsaan Spanyol itu," demikian laporan yang dikutip dari Reuters.
Dalam pertemuan pertama keduanya, terjadi hujan lebat di Yorkshire. Mereka tetap berpegang pada prinsip menyerang.
Ada 35 tembakan ke gawang yang disuguhkan. Pertandingan berlangsung terbuka, saling menekan. "Itu laga yang bagus. Mereka tim fantastis," ujar Guardiola.
Menurut dia, kedua tim menampilkan permainan yang menghibur. Ia bangga dengan apa yang ditunjukkan anak asuhnya. "Kami tidak bisa berbuat lebih, karena lawan sangat bagus, layaknya semua tim yang dilatih Bielsa," tutur Pep.
Pun demikian dengan Bielsa. Ia merasa hasil imbang ini cukup adil. "Mereka tim yang sangat kuat, bermain dengan kecendrungan alami untuk menyerang. Kami memainkan peran kami agar permainan menjadi indah," ujar Bielsa.