REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Mewakili Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah menghadiri penandatanganan kontrak katalog elektronik lokal antara Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung dengan penyedia untuk produk bibit lada dan pakaian batik khas daerah yang dilaksanakan di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Senin (5/10).
Sebelum dilakukan penandatangan kontrak katalog elektronik lokal, pada 13 Maret 2020 lalu, Pemprov. Babel telah melakukan MoU dengan LKPP yang ditandatangani oleh Gubernur Babel, Erzaldi Rosman.
Kepala ULP Babel, Kurniawan mengatakan, katalog elektronik lokal merupakan katalog elektronik yang disusun dan dikelola oleh pemda sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. “Sampai pada kontrak katalog yang hari ini ditandatangani bersama, proses kesiapannya sudah melewati jalan yang sangat panjang dan bisa dijalankan setelah pengesahan,” ungkapnya.
Tujuannya adalah sebagai upaya Pemprov. Babel dalam membangun e-market place pengadaan barang/jasa pemerintah. Diharapkan, nantinya akan banyak komoditas lokal yang tercantum dalam e-katalog yang dapat dibeli oleh kementerian, lembaga atau pemda, dan instansi pemerintah lainnya yang berdampak pada perekonomian daerah.
Peserta penandatanganan hari ini di antaranya, penyedia katalog lokal bibit lada :
1. CV Karya Sejahtera
2. PT Tunas Agroindo Semesta
3. PT Langgeng Duta Bersama
Penyedia katalog lokal pakaian batik khas daerah :
1. CV Destiani Abadi
2. Pakkis
3. CV Media 46
4. Sepiak Belitong
5. CV Bepulin Belitong
6. Hadinoto Batik
“Kami mengajak pemda di Babel untuk membelanjakan menyediakan anggaran dan membelanjakan anggaran di e-katalog yang sudah disediakan ini,” ungkapnya.
Wagub Abdul Fatah dalam kesempatan ini mengatakan bahwa, hal ini sudah lama diinginkan Pemprov. Babel hingga terealisasi. Diharapkan juga memberi peluang kepada produsen lokal untuk barang/jasanya yang digunakan oleh pemda melalui pembelanjaan e-katalog.
“Dengan e-katalog ini diharapkan juga akan mempermudah dalam pengadaan barang/jasa serta tanpa rasa kekhawatiran,” katanya.
“Kita bersama penyedia dapat mendorong produk lokal seperti lada dan batik dapat masuk ke pasar nasional dan internasional,” katanya.