REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pembangunan Pasar Klewer Timur dipastikan tidak meleset dari jadwal yang ditargetkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yakni awal Oktober 2020. Pedagang dijadwalkan menempati pasar tersebut pada pertengahan bulan ini.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi, penyerahan kunci kios kepada para pedagang direncanakan pada 12 Oktober 2020. Saat ini, sekitar 400-an pedagang Pasar Klewer Timur masih menempati pasar darutat di Alun-Alun Utara Keraton Solo.
"Progres pembangunan, kelihatannya tanggal 10 Oktober optimistis selesai. Iya PHO (penyerahan proyek). Jadi tanggal 10 selesai, besoknya menyerahkan kunci ke Dinas. Tanggal 12 membagikan kunci ke pedagang," papar Heru kepada wartawan, Selasa (6/10).
Heru menyatakan, kali terakhir mengecek ke lokasi pembangunan Pasar Klewer Timur sekitar dua pekan lalu saat hendak melakukan sosialisasi ke pedagang ihwal penataan. Dia menyebut, saat itu kondisinya beberapa titik sudah selesai 100 persen, beberapa titik masih penyempurnaan, dan beberapa titik dilakukan pembersihan.
"Pencahayaan dan lainnya sudah terpenuhi semua. Wong itu bangunan gedung hijau kok. Jadi sudah standar sesuai apa yang direncanakan dulu," imbuhnya.
Nantinya, pembagian kunci tidak dilakukan dengan mengumpulkan para pedagang. Selain melanggar protokol kesehatan, juga dikhawatirkan dapat menjadi sarana penyebaran virus Corona.
"Nanti rencananya kami layani di tempat parkir pasar darurat itu kan ada tempat yang luas, nanti kami siapkan. Jadi mereka (pedagang) sambil jualan datang mengambil kunci, kami kasih waktu pukul berapa-pukul berapa biar tidak terjadi penumpukan," terang Heru.
Di sisi lain, para pedagang juga telah diberi kesempatan untuk mengecek pembangunan Pasar Klewer Timur. Heru menyebut, para pedagang memberikan apresiasi karena dari sisi penataan dinilai lebih baik dibandingkan Pasar Klewer Barat.
Di samping itu, para pedagang juga berencana menggelar doa bersama pada malam hari sebelum penyerahan kunci. Dinas Perdagangan memberikan izin acara doa bersama dengan syarat, peserta tidak lebih dari 100 orang dan tempatnya menggunakan kursi.
"Itu nanti setelah tanggal 11 malam doa bersama, nanti tanggal 15 itu boyongan. Ini rencana yang disusun paguyuban. Secara seremonial menghadirkan prajurit Bregodo dari Keraton. Nanti dikemas dalam bentuk budaya," katanya.