Kamis 08 Oct 2020 17:43 WIB

Mereka Terpisah Dampak Larangan Muslim Masuk Amerika Serikat

Umat Islam berjuang melawan larangan masuk Amerika Serikat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam berjuang melawan larangan masuk Amerika Serikat. Ilustrasi Amerika Serikat
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Umat Islam berjuang melawan larangan masuk Amerika Serikat. Ilustrasi Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON –  Larangan perjalanan yang dikeluarkan pada awal pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah memengaruhi kehidupan ribuan orang Amerika, khususnya para keluarga muslim. Padahal, ada banyak yang berharap agar orang yang dicintai dapat bergabung dengan mereka. 

Warga Amerika-Yaman, Sfuaun Ali (29 tahun) telah menunggu selama tiga tahun untuk mendengar kabar dari US Citizenship and Immigration Services (USCIS). Dia menunggu status formulir I-130, yang dia serahkan untuk istrinya agar dapat bergabung dengannya di New York. 

Baca Juga

Setelah menikah pada 2014, Ali kembali ke New York untuk menyelesaikan gelar sarjananya. Sementara istrinya tetap tinggal di Mesir saat perang di Yaman sedang memburuk. Pasangan suami istri itu melewatkan banyak acara penting, termasuk kelulusan Ali pada 2019.  

"Ketika saya lulus, istri saya menelepon dan mengatakan bahwa dia pikir dia akan bersama saya pada saat merayakannya, dan saya tidak akan pernah melupakan panggilan itu karena itu sangat menyakitkan saya," kata Ali dilansir dari laman Patch, pada Kamis (8/10).  

Ali merupakan satu di antara banyak warga Yaman-Amerika, yang terkena dampak larangan perjalanan Trump terhadap imigran dari daftar negara mayoritas Muslim.  

Akhirnya Ali memutuskan untuk menunda rencana karir pasca sarjana untuk bergabung dengan istrinya di Mesir. Sementara itu, istrinya menderita hambatan medis tertentu untuk mengandung bayi.

Dokter di Mesir telah menyarankan mereka untuk mengikuti rencana medis, yang mengharuskan mereka berdua untuk bersama. Perawatan yang mereka berdua harapkan untuk dilakukan di New York jika petisi imigrasi telah diproses.  

Namun pengacara Ali menyatakan waktu prosesnya lama, sebab adanya larangan bepergian karena istrinya adalah orang Yaman. Larangan itu berdampak pada tiga populasi Amerika yang cukup besar, dari Iran, Yaman, dan Suriah.  

Di bawah Presidential Proclamation 9645, ketiga negara serta Libya dan Somalia ditempatkan di bawah larangan yang tidak terbatas atas penerbitan visa imigran dan non-imigran. Akan tetapi visa pelajar Iran diizinkan. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement