Jumat 09 Oct 2020 14:07 WIB

Moeldoko: UU Cipta Kerja Beri Peluang UMKM Berkembang

Berbagai stimulus telah dikucurkan untuk UMKM sehingga roda perekonomian bergerak.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Foto: Infografis republika
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR memberikan peluang bagi UMKM untuk berkembang. Selain kemudahan perizinan, lanjut dia, UU Cipta Kerja juga menjadi landasan bagi pemerintah untuk memberikan dukungan bagi UMKM. Baik melalui pengembangan klaster, penyediaan lahan, aspek produksi, infrastruktur, pemasaran, digitalisasi, kemitraan, kemudahan fasilitas pembiayaan fiskal, insentif pajak, kemudahan impor, hingga jaminan kredit.

Moeldoko menambahkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga telah disusun pemerintah untuk membantu dunia usaha menghadapi pandemi. Berbagai stimulus telah dikucurkan untuk UMKM sehingga roda perekonomian dapat terus bergerak.

Baca Juga

“Di tengah kesulitan pasti ada kesempatan dan jeli menangkap peluang menjadi modal dasar untuk dapat menciptakan inovasi sehingga dapat bertahan di era pandemi ini,” kata Moeldoko saat memberikan sambutan pada Harlah ke-9 Himpunan Pengusaha Nahdliyin, dikutip dari siaran resmi KSP, Jumat (9/10).

Lebih lanjut, ia mengatakan, selama ini UMKM berkontribusi besar dalam perekonomian Indonesia. UMKM, kata dia, memberikan peluang lapangan kerja yang besar. Bahkan, Moeldoko menyebut sekitar 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor UMKM.

Selain itu, lanjutnya, UMKM juga menopang perekonomian nasional. Sekitar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari kontribusi UMKM. Koperasi dan UMKM pun berperan penting sebagai sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat.

Moeldoko mengatakan, UMKM menjadi salah satu bagian penting dalam program PEN dengan alokasi anggaran sekitar Rp 123 triliun. Stimulus dan insentif bagi UMKM pun meliputi berbagai program.

Di antaranya subsidi bunga, baik bagi Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun non KUR. Penempatan dana pemerintah di bank sehingga bank dapat menyalurkan kredit kepada pelaku usaha, khususnya UMKM. Serta penjaminan kredit. "Perbankan diharapkan tidak ragu untuk menyalurkan kreditnya kepada pelaku UMKM," kata Moeldoko.

Moeldoko melanjutkan, pandemi covid telah menciptakan peluang percepatan go digital di Indonesia dan inovasi teknologi untuk mendukung produktivitas masyarakat.

Percepatan go digital terjadi seiring berkembangnya less contact economy, seperti penggunaan digital payment untuk melakukan transaksi, mobile banking, dompet digital dan sebagainya. “Peluang tersebut perlu ditangkap oleh UMKM. Kerja sama dengan platform digital untuk memasarkan produk menjadi salah satu opsi untuk dapat bertahan di era pandemi,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement