Jumat 09 Oct 2020 17:34 WIB

Polisi Amankan 220 Pengunjuk Rasa di Makassar

Unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Makassar berujung bentrok dengan aparat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah demonstran bentrok dengan polisi saat aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Omnibus Law) di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/10/2020) malam. Bentrokan terjadi saat polisi berusaha membubarkan pengunjuk rasa yang masih bertahan hingga malam hari.
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA
Sejumlah demonstran bentrok dengan polisi saat aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Omnibus Law) di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/10/2020) malam. Bentrokan terjadi saat polisi berusaha membubarkan pengunjuk rasa yang masih bertahan hingga malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Polrestabes Makassar dan jajarannya mengamankan 220 orang pengunjuk rasa tolak Undang-undang Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker) yang berujung bentrok dengan aparat. Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan semua pengunjuk rasa yang diamankan didata kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan cepat (rapid test)Covid-19.

"Sekarang kita sudah amankan beberapa pengunjuk rasa dan kita lakukan rapid dan tes urine serta nantinya ditindaklanjuti sesuai protokol kesehatan," ujarnya, Jumat.

Baca Juga

Merdisyam mengatakan selain mengamankan para pengunjuk rasa anarkis, dirinya juga menyempatkan waktu untuk mengunjungi anggotanya yang sedang bertugas di lapangan. Dirinya juga mendatangi beberapa personel yang terluka dalam insiden unjuk rasa anarkis tersebut. Tiga di antaranya terluka karena lemparan batu dan terkena anak panah serta beberapa fasilitas umum lainnya yang rusak parah.

Mapolsek Rappocini pada Kamis (8/10) malam juga dilempari batu oleh mahasiswa karena ada beberapa mahasiswa yang diamankan. Selain itu Pos Lalulintas di Jalan Pettarani juga dibakar.

Meskipun beberapa titik kejadian terjadi kericuhan, namun Merdisyam memastikan situasi keamanan dan stabilitas di Makassar masih cukup kondusif dan terkendali. "Hingga malam hari saya berkeliling mengunjungi beberapa lokasi dan anggota untuk mengecek semuanya. Yang pasti hingga saat ini semuanya masih aman, kondusif, dan terkendali," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement