Ahad 11 Oct 2020 16:45 WIB

Pemkot Jakut akan Kelola Debit Air di Kali Cakung Lama

Pengelolaan debit air di Kali Cakung Lama dapat mencegah banjir di kawasan Cikoding

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana banjir akibat air luapan Kali Cakung (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKAFOTO/Israr Itah
Suasana banjir akibat air luapan Kali Cakung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) tengah bersiap menghadapi banjir pada musim penghujan. Pemkot Jakut berupaya melakukan pencegahan banjir di kawasan Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading (Cikoding) dengan melakukan mengelola debit air.

Wali Kota Jakut Sigit Wijatmoko mengutarakan, pengelolaan debit air di Kali Cakung Lama dapat mencegah banjir di kawasan Cikoding yang kerap tergenang banjir. Dengan adanya pengelolaan debit air tersebut, ia berharap kenaikan volume air di Kali Cakung Lama tidak melimpas ke pemukiman.

Baca Juga

Sigit menyebut, Kali Cakung Lama berfungsi sebagai saluran pembuangan air masyarakat di kawasan Cikoding. Selain Fokus dalam pembangunan Kali Gading Bukit Raya (GBR), Sigit menyatakan akan berupa untuk memanajemen jumlah debit airnya.

“Solusinya kita ingin mengelola debit airnya. Jadi harus ada manajemen debit air, mengurangi volume air yang melimpas dari Kali Cakung Lama,” kata Sigit di kawasan Sukapura, Cilincing, Ahad (11/10).

Sigit menjelaskan, pengelolaan debit air di Kali Cakung Lama sebagai cara sederhana ketimbang membangun trase kali ideal yang membutuhkan biaya dan kerja ekstra. Ia menyatakan, langkah itu telah menjadi keputusan bersama dari hasil diskusi mulai dari tingkat Rukun Warga (RW) hingga Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakut.

“Karenanya, jauh lebih sederhana kalau kita memanajemen debit airnya. Bersama-sama dengan para ketua RW, berdasarkan pengalaman beliau dan dibantu teknis dari Sudin SDA mencoba merumuskan hal terbaik sehingga debit air di Kali Cakung Lama ini terkelola,” jelasnya.

Pengelolaan debit air, Sigit merinci, dengan memastikan kesiapan mesin pompa dan operator. Mesin pompa dipastikan dapat beroperasi optimal selama 24 jam.

Sampai saat ini, Sigit menyebut, operator telah bersiap untuk mengoperasikan pompa. Namun, ia menyatakan, akan kembali menambah jumlah operator untuk mengantisipasi peningkatan intensitas hujan. “Kami juga akan melakukan penambahan jumlah personel (operator) agar bisa cepat merespon kenaikan volume air saat hujan sehingga performa mesin pompa dapat optimal selama 24 jam,” jelasnya.

Kepala Satuan Pelaksana SDA Kecamatan Cilincing menjelaskan, pihaknya juga melakukan penurapan batu kali saluran terbuka (salter) di sisi selatan Jalan Arteri Marunda, Kecamatan Cilincing. Pemasangan turap batu kali sepanjang 120 meter dengan lebar 2 meter dan kedalaman hingga 2,2 meter.

Cahyo menjelaskan, penggunaan turap batu kali untuk memperkuat getaran akibat kendaraan besar yang melintas di Jalan Arteri Marunda. Ia menjelaskan, pihaknya juga membongkar inrit empat perusahaan di are tersebut.

"Saluran air ini menuju Kali Cakung Lama sisi utara. Pengerjaan perbaikan saluran masih berlangsung dengan menurunkan 15 sampai 20 Satgas SDA Kecamatan Cilincing," jelas Cahyo.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement