Selasa 13 Oct 2020 16:00 WIB

Wagub DKI Minta Evaluasi Seluruh Bangunan di Pinggir Sungai

Wagub DKI sebut idealnya tidak boleh ada bangunan di pinggir sungai.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Yudha Manggala P Putra
Alat berat beroperasi di lokasi terjadinya longsor di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan (13/10). Proses penanganan longsor dilakukan mulai dari pengangkatan material longsor, pengoperasian alat berat dan pemasangan turap sebagai antisipasi adanya longsor susulan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta pengangkatan material longsor selesai dalam sepekan. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Alat berat beroperasi di lokasi terjadinya longsor di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan (13/10). Proses penanganan longsor dilakukan mulai dari pengangkatan material longsor, pengoperasian alat berat dan pemasangan turap sebagai antisipasi adanya longsor susulan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta pengangkatan material longsor selesai dalam sepekan. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar tidak ada lagi bangunan yang didirikan di pinggir sungai. Dia menyebut, pihaknya pun akan melakukan evaluasi terhadap bangunan-bangunan maupun rumah yang didirikan persis di pinggir sungai.

"Kami sudah minta, tadi juga kami rapat, supaya semua daerah-daerah khususnya di daerah aliran sungai dicek kembali, jangan sampai ada bangunan yang persis berada di pinggir sungai kemudian yang dapat mengakibatkan longsor," kata Riza di Jakarta, Selasa (13/10).

Menurut Riza, memang sepatutnya tidak boleh ada bangunan yang didirikan di pinggir sungai. "Di setiap sungai yang kita lakukan naturalisasi atau normalisasi di situ di pinggir kiri dan kanan sungai itu akan dibangun jalan inspeksi. Jadi idealnya memang tidak boleh ada bangunan di pinggir sungai," tutur Riza.

Sebelumnya, longsor dan banjir melanda ratusan rumah di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) pukul 19.10 WIB. Hal itu terjadi setelah hujan dengan intensitas lebat mengguyur wilayah Ibu Kota. Akibatnya lima rumah tertimpa longsor, satu orang meninggal dan sejumlah warga luka-luka.

Tercatat sebanyak kurang lebih 300 rumah terendam banjir 35-150 sentimeter. Sementara itu, sebanyak 1.200 jiwa terdampak. Berdasarkan data per Senin malam, sebanyak 53 warga masih mengungsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement