Selasa 13 Oct 2020 22:00 WIB

5 Jenis Minyak Sehat untuk Masak Menurut Ahli Gizi (1)

Ada beberapa pertimbangan yang membuat jenis minyak disebut sehat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Ada beberapa pertimbangan yang membuat jenis minyak disebut sehat (Foto: Ilustrasi minyak goreng)
Foto: Pixnio
Ada beberapa pertimbangan yang membuat jenis minyak disebut sehat (Foto: Ilustrasi minyak goreng)

REPUBLIKA.CO.ID -- Minyak untuk memasak menjadi salah satu bahan kebutuhan pokok yang digunakan setiap hari. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui jenis minyak untuk memasak atau minyak goreng terbaik dan sehat.

Namun, mana jenis minyak yang paling sehat untuk menggoreng makanan? Ahli gizi memaparkan beberapa pertimbangan terkait jenis minyak paling sehat untuk memasak, dilansir melalui thehealthy, Selasa (13/10).

Baca Juga

1. Minyak canola

Sebagai permulaan, Senior Director of Nutrition Communications dari International Food Information Council (IFIC), Kris Sollid, menjelaskan, semua minyak goreng mengandung 100 persen lemak. Sama seperti makanan yang mengandung lemak, semua minyak goreng mengandung campuran berbagai jenis lemak jenuh dan tak jenuh.

"Sementara beberapa minyak goreng lebih tinggi jenis lemak tertentunya, tidak ada minyak yang hanya mengandung satu jenis lemak. Minyak goreng dianggap sehat jika kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda," kata Sollid.

Untuk alasan ini, dia merekomendasikan canola oil sebagai salah satu minyak goreng paling sehat. Pasalnya, canola oil menawarkan campuran lemak yang menyehatkan jantung, seperti halnya minyak zaitun dan kedelai.

"Canola oil juga merupakan sumber monounsaturated fatty acids (MUFAs) yang bagus," kata Sollid.

Minyak ini juga mengandung alpha-linolenic acid (ALA). Titik asap canola oil adalah 204 derajat celcius yang membuatnya ideal untuk digunakan memasak dengan suhu tinggi, seperti memanggang.

2. Minyak zaitun

Jika ingin menambahkan rasa pada makanan, maka dapat menggunakan minyak zaitun. Namun, penting untuk diingat bahwa titik asapnya lebih rendah daripada titik asap minyak canola.

“Minyak zaitun memiliki titik asap yang lebih rendah tetapi memberikan rasa yang lebih besar, sehingga paling cocok untuk dikonsumsi langsung, seperti saus salad cuka, dan digunakan dalam teknik memasak suhu rendah seperti menumis atau menggoreng,” kata Sollid.

Dia juga mencatat, minyak zaitun dikenal karena kandungan MUFA yang tinggi, tetapi juga mengandung sejumlah kecil ALA, dan jenis polyunsaturated fatty acids (PUFA) omega-3 yang bermanfaat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement