REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini siapa yang tak kenal Lalu Muhammad Zohri, sprinter kebanggaan Indonesia. Seorang Juara Dunia Junior nomor 100 Meter, yang kini tengah melakukan persiapan meraih prestasi terbaik di ajang Olimpiade 2020 yang akan digelar tahun depan di Jepang.
Sprinter kelahiran 1 Juli 2000 ini terus mengukir prestasi dan menorehkan sejarah. Lalu, sapaan karibnya menjadi sprinter pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade melalui seleksi limit waktu.
Dia mampu berlari secepat 10,03 detik saat lomba di Golden Grand Prix di Osaka Jepang 2019. Dengan catatan waktu tersebut itulah tiket Olimpiade diraihnya, limit waktu olimpiade 2020 untuk jarak 100 meter putra adalah 10,05 detik.
Pemuda yang makanan favoritnya Ayam Taliwang ini juga saat ini merupakan pemegang rekor nasional. Dua kali Lalu memecahkan rekor seniornya Suryo Agung (10,17 detik) pada SEA Games 2009. Pertama saat Kejuaraan Atletik Asia 2019 dengan torehan 10,13 detik, dan kemudian diperbarui di Grand Prix Atletik 2019 di Osaka Jepang 10,03 detik.
Dengan catatan 10,03 detik, sprinter yang mengidolakan Cristian Colomen ini hanya berjarak 0,45 detik saja dari pelari tercepat di dunia asal Jamaika, Usain Bolt yang saat ini memegang rekor dunia 100 meter dengan waktu 9,58 detik. Banyak yang memperkirakan jika dilatih dengan tepat baik, Lalu akan menjadi pelari pertama Asia tembus waktu sembilan detik.
Salah satu yang harus diperbaiki Lalu adalah awalan lari atau saat start. Oleh sebab itu sudah tepat Lalu mengidolakan Cristian Colomen yang memiliki start blok yang sangat cepat. "Saya mengidolakan dia karena start bloknya cepat banget," ujarnya ketika dihubungi Republika, Selasa (13/10).
Ketika ditanya target tertinggi, putra bungsu dari empat bersaudara pasangan Lalu Ahmad Yani (Almarhum 2017) dan Saeriah (Almarhumah 2015) ini memberikan jawaban diplomatis. "Saya ingin selalu memberikan prestasi terbaik untuk bangsa Indonesia."
PB PASI selalu induk organisasi Atletik di tanah air, memang tidak membebani target yang tinggi dalam waktu dekat, termasuk di Olimpiade 2021 nanti. Dengan usia yang baru 20 tahun, karir Lalu memang masih cukup lama. Menurut Pelatih Eni Nuraeni, jika dipaksakan justru dikhawatirkan akan merusak masa depannya.
Namun, Pandemi Covid-19 kemudian membuat semua persiapan Lalu yang semula akan mengikuti sejumlah kejuaraan internasional tertunda. Aksinya di Olimpiade, ajang olahraga terakbar, di dunia pun harus menunggu tahun depan. Serta meninggalnya ketua umum PB PASI Bob Hasan pada 31 Maret 2020 sedikit menggoncang kejiwaan sang juara dunia junior 2018.
Bagi Lalu dan penghuni Pelatnas Atletik Indonesia, Bob Hasan bukan sekadar ketua umum induk organisasi olahraga, tetapi juga sudah dianggap sebagai ayah sendiri bagi para atlet. Itu karena perhatian dan kecintaannya pada olahraga atletik dan tentunya kepada semua Atlet.
Kini di tengah Pandemi Covid-19 serta ketidakjelasan turnamen ke depan, Lalu sudah mulai berlatih di Jakarta. "Alhamdulillah sekarang sudah mulai berlatih lagi di Jakarta. Walaupun belum maksimal, karena masih menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan anjuran pemerintah," sosok asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini.
Seperti kebanyakan atlet yang memilih nomor atletik khususnya sprinter, Lalu harus melalui perjuangan yang luar biasa untuk bisa di posisi seperti sekarang ini. Sejak duduk di bangku SMP, bakat sprinternya sudah terlihat. Sehingga kemudian Lalu memutuskan menjadi pelari jarak pendek, sang juara dunia ini pernah berlatih dengan kaki telanjang alias tidak menggunakan sepatu.
Selain itu wafatnya kedua orangtua di tengah perjuangannya merintis jadi seorang sprinter membuatnya nyaris menyerah. "Proses panjang sampai posisi saat ini sangat panjang. Saya dahulu latihan tidak pakai sepatu. Saya juga hampir berhenti menjadi atlet setelah ibu dan napak meninggal dunia. Untung banyak yang mendukung termasuk kakak-kakak saya," ujar Lalu mengenai masa lalunya yang penuh perjuangan.
Proses panjang yang dialaminya tersebut telah menempa mental Sang Juara Dunia Junior. Maka, ketika dia dinobatkan sebagai salah satu dari 25 Tokoh Muda ROL 2020, selain mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan, Lalu memotivasi para generasi muda dengan sebuah kalimat, "Kegagalan akan datang kalau kita menyerah."
Dengan pesan ini Lalu Muhammad Zohri menegaskan ingin generasi muda Indonesia untuk tidak pantang menyerah dalam memperjuangkan cita-cita, selagi cita-cita tersebut untuk kebaikan apalagi jika untuk kemaslahatan umat.
Profil Singkat
Nama Lengkap: Lalu muhammad zohri
Nama panggilan: Lalu
Tempat tanggal lahir: Dusun Karang Pangsor, Lombok Utara Nusa Tenggara Barat, 1 Juli 2000
Hobi di luar olahraga raga: Memancing
Makanan favorit: ayam Taliwang
Warna favorit: Hitam
Idola: Cristian Colomen.
Ungkapan motivasi: kegagalan hanya akan datang apa bila menyerah.