Rabu 14 Oct 2020 17:17 WIB

Cirebon Tolak Provinsi Jawa Barat Jadi Provinsi Sunda

Dikhawatirkan perubahan nama menjadi Provinsi Sunda memunculkan kesan pengistimewaan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik Nasrudin Aziz dan Eti Herawati sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik Nasrudin Aziz dan Eti Herawati sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Adanya wacana penggantian nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda seperti yang diusulkan sejumlah tokoh, mendapat penolakan dari Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis. Dia menyatakan, di Jawa Barat tak hanya ada suku Sunda, tapi juga suku lainnya.

"Jawa Barat itu keren, nasionalis. Tidak perlu lagi ada perubahan nama," tegas Azis, Rabu (14/10).

Azis menilai, penamaan Provinsi Jawa Barat saat ini sudah ideal, yang menunjukkan provinsi yang terletak di bagian barat Pulau Jawa. Di Jawa Barat juga tak hanya terdapat suku Sunda, namun suku-suku lainnya seperti Cirebon, Betawi, Jawa dan lainnya.

"Biarkan suku-suku itu menjadi kekayaan khasanah di Jawa Barat," tutur Azis.

Azis mengungkapkan, jika nama Provisi Jawa Barat diganti menjadi Provinsi Sunda, maka dikhawatirkan akan membuat masyarakat pantura yang ada di Jawa Barat merasa berbeda. Pasalnya, masyarakat pantura memiliki kultur dan bahasa yang berbeda dengan Sunda.

Azis pun khawatir, perubahan nama menjadi Provinsi Sunda akan memunculkan kesan pengistimewaan terhadap kelompok tertentu yang ada di Jawa Barat. Akibatnya, bisa memicu keinginan dari masyarakat di pantura untuk memisahkan diri dari Provinsi Jawa Barat.

"Kita ini Indonesia. Jadi jangan mengeluarkan istilah yang bakal memicu pemisahan. Jawa Barat tetap Jawa Barat. Kalau kemudian diganti Sunda, nanti kami yang di pantura apa?," tukas Azis.

Untuk itu, Azis meminta kepada para tokoh untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan, termasuk persatuan dan kesatuan suku-suku yang ada di Jabar. Dia juga berharap agar masyarakat pantura yang ada di Jawa Barat tidak diabaikan dengan ide penamaan provinsi Sunda tersebut.

"Saya Nashrudin Azis, orang Cirebon. Saya bisa bahasa Cirebon, bisa juga bahasa Sunda," tandas Azis. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement