Jumat 16 Oct 2020 11:57 WIB

BPIP Harap Kampung Teras Jadi Laboratorium Sosial

Kampung Teras dinilai BPIP layak dijadikan laboratorium sosial.

Kunjungan BPIP ke Kampung Teras, Tangerang, Jumat (16/10).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Kunjungan BPIP ke Kampung Teras, Tangerang, Jumat (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Haryono mengapresiasi warga yang mengamalkan Pancasila di Kampung Teras Pancasila di RW 15 Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Karena, energi warga disalurkan untuk memperkuat Pancasila. Sehingga, Kampung Teras layak untuk menjadi laboratorium sosial.

"Di Kampung Teras warga tidak lagi membicarakan Pancasila sebagai wacana tetapi sudah menjadi laku hidup," kata Haryono saat mengunjungi Kampung Teras, Jumat (16/10).

Baca Juga

Menurut Haryono, dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, maka warga tidak perlu menyalurkan energi yang sia-sia. Contohnya, merasa saling curiga antartetangga.

Tetapi, dengan mengamalkan Pancasila, warga sudah mewujudkan kehidupan yang lebih bermanfaat. Di antaranya, dengan menggali potensi keunggulan masing-masing warga.

Di Kampung Teras ini, warga bergotong royong mewujudkan kehidupan yang ramah lingkungan. Di antaranya mengelola sampah dengan baik, optimalisasi perkebunan dan budi daya tanaman, hingga mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri.

Selain itu, warga juga menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi mudanya. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya poster-poster Pancasila di sepanjang jalan dan lukisan para pendiri bangsa.

Menurut Haryono, Kampung Teras ini bisa dijadikan sebagai laboraturium sosial. Khususnya bagi para akademisi di perguruan tinggi tentang bagaimana mewujudkan lingkungan sosial yang baik.

"Saya berharap kampus-kampus di Tangerang memanfaatkan Kampung Teras sebagai labortaorium sosial," kata Haryono.

Menurut Haryono, ini karena warga di Kampung Teras telah mempraktikkan inovasi dalam memperkuat Pancasila. Karena, inovasi adalah salah satu hal yang dibahas dalam Undang-Undang Dasar yang berbunyi "Di dorong oleh keinginan luhur".

"Di Kampung Teras warga telah menemukan dan mengolah berbagai tumbuhan yang bermanfaat. Ini salah satu inovasinya," kata Haryono.

Sementara, Ketua RW 15, Miasan mengatakan, Kampung Teras sejatinya adalah singkatan Tertib, Rapih, Aman di RW 15. Menurut dia, dulunya kampung ini tidak sehat. Namun, atas keinginan warga yang ingin kampungnya berubah jadi lebih baik, maka warga bergotong royong merapihkan kampung.

Bahkan, kerja bakti bisa dilakukan pada malam hari. Hasilnya, kampung ini menjadi lebih asri dan pernah mendapat penghargaan dari Pemkot Tangerang pada 2018.

Tidak hanya memikirkan kondisi fisik kampung, tetapi warga juga berpikiran agar para generasi mudanya perlu diberi pengetahuan tentang Pancasila. Bukan hanya menghafal, tetapi juga mengamalkannya.

"Kami ajarkan anak-anak untuk mengamalkan Pancasila dari sila kesatu sampai kelima. Kemudian kami praktikkan semangat gotong royong dan kebersamaan.  Dengan itu sekarang kami percaya bahwa Ideologi Pancasila tidak tergantikan," kata Miasan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement