Jumat 16 Oct 2020 16:42 WIB

Vietnam Batalkan Balapan F1 2020 Karena pandemi Covid-19

Grand Prix Vietnam awalnya dijadwalkan berlangsung pada bulan April

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melalui Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Menurut laporan media, Vietnam telah mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar turis, dari Da Nang setelah wabah COVID-19 terdeteksi di daerah tersebut.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melalui Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Menurut laporan media, Vietnam telah mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar turis, dari Da Nang setelah wabah COVID-19 terdeteksi di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Lomba Balap Mobil Grand prix Formula Satu yang baru akan pertama digelar di Hanoi, Vietnam secara resmi dibatalkan karena pandemi COVID-19, kata penyelenggara, Jumat (16/10).

Grand Prix Vietnam awalnya dijadwalkan berlangsung pada bulan April di jalan raya Hanoi sebagai balapan ketiga musim ini, tetapi sumber mengatakan kepada Reuters pada bulan Maret bahwa itu di bawah ancaman.

"Ini merupakan keputusan yang sangat sulit tetapi perlu dicapai mengingat ketidakpastian yang terus berlanjut yang disebabkan oleh pandemi virus korona global," kata Grand Prix Corp Vietnam dilansor dari laman Reuters.

Panitia Penyelenggara balapan Formula Satu, menambahkan bahwa pihaknya akan mengembalikan semua tiket yang terjual.

Vietnam telah mencatat lebih dari 1.110 infeksi COVID-19, dengan 35 kematian, data Kementerian Kesehatan menunjukkan.

Awal musim Formula Satu diundur ke Juli dari Maret karena pandemi, dengan perubahan ekstensif dilakukan pada kalender 2020.

Jumlah total balapan dipotong menjadi 17 dari 22 balapan sebelumnya, dengan Vietnam menjadi balapan ke-13 dari kalender asli yang dihentikan tahun ini.

Otoritas kota Hanoi berharap untuk mengadakan balapan pada November, tetapi Kepala Eksekutif Vietnam Grand Prix Corp Le Ngoc Chi mengatakan pada hari Jumat bahwa pembatalan muncul sebagai satu-satunya pilihan setelah peninjauan kriteria keselamatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement