REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (22/10). Rilis Dinas Komunikasi dan Informatika Sultra, Jumat (16/10), menjeaskan, kunjungan kerja RI 1 tersebut dirangkaikan dengan peresmian Jembatan Teluk Kendari dan pabrik gula di Kabupaten Bombana.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra telah melakukan komunikasi dengan keprotokoleran istana terkait rencana kedatangan Presiden Jokowi. Dia menjelaskan, mendatangkan RI 1 pada masa pandemi Covid-19 merupakan suatu hal yang berat.
"Sehingga jika beliau benar-benar dapat berkunjung ke Sultra, ini merupakan keistimewaan dan kebanggaan tersendiri, sehingga harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” ujar Ali dalam rapat dengan unsur Forkopimda di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur, Jumat.
Menurut Ali, kedatangan Presiden Jokowi ke Sultra tentu mendatangkan banyak hikmah. Karena banyak hal yang dapat dilaporkan Pemprov Sultra secara langsung, baik itu tertulis maupun lisan. Dia menjelaskan, pabrik gula yang ada di Kabupaten Bombana diproyeksi menjadi pabrik gula terbesar di Asia Tenggara.
Nantinya, eksistensi pabrik gula ini dapat mengendalikan gejolak harga gula, sekaligus menjadi penyuplai kebutuhan gula nasional, terutama untuk kawasan timur Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Nur Endang Abbas yang memoderatori jalannya rapat, juga mempersilakan jajaran Korem/143 Halu Oleo dan Polda Sultra untuk menyampaikan persiapan, terutama menyangkut pengamanan.
Sejauh ini, belum dapat dipastikan apakah Presiden Jokowi berkunjung ke dua tempat (Jembatan Teluk Kendari dan pabrik gula di Bombana) sekaligus ataukah hanya salah satunya. Pihak Pemprov Sultra masih menunggu kepastian dari keprotokoleran Istana Negara.
“Yang pasti, kita tetap mempersiapkan segalanya dengan baik. Kita bergotong royong, bahu-membahu dengan semua elemen pemerintah yang ada, baik pemprov, Pemkan Bombana, Pemkot Kendari, TNI, dan Polri,” ujar Nur.
Dia mendukung sepenuhnya apapun langkah-langkah yang ditempuh untuk mempersiapkan yang terbaik dalam menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Jika kemudian batal, dikarenakan berbagai kendala, tidak menjadi masalah. "Yang penting, kita telah bekerja mempersiapkan semaksimal mungkin," ujarnya.