Sabtu 26 Jul 2025 12:51 WIB

Bagaimana Kebebasan yang Diajarkan Syariat Islam?

Seorang Muslim tidak boleh merendahkan orang lain.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Badiuzaman said Nursi
Foto: hizmetnews
Badiuzaman said Nursi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam karya monumentalnya Khutbah Syamiyah Badiuzzaman Said Nursi menegaskan, kebebasan yang sejati bukanlah kebebasan yang lepas dari nilai-nilai ilahiyah, tetapi kebebasan yang lahir dari iman. Ia menyebutnya sebagai hurriyyah syar’iyyah, kebebasan yang diajarkan oleh syariat. 

Bagi Nursi, kebebasan ini adalah anugerah Allah yang lahir dari rahmat-Nya, sebagaimana tergambar dalam nama-nama-Nya, Ar-Rahman Ar-Rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).

Baca Juga

Said Nursi menyebutkan dua prinsip utama dari kebebasan syar’i. Pertama, seorang Muslim tidak boleh merendahkan orang lain ataupun dirinya sendiri. Dalam pandangan syariat, manusia sebagai hamba Allah tidak pantas diperbudak oleh manusia lain.

"Tidak boleh seorang muslim merendahkan orang lain maupun diri sendiri. Sebab, hamba Allah tidak boleh menjadi hamba lainnya," kata Nursi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement