Rabu 21 Oct 2020 00:40 WIB

Menumbuhkan Partisipasi Masyarakat Melalui Kampung Tangguh

Pendirian kampung tangguh pada dasarnya untuk melestarikan nilai kebersamaan.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Suasana kampung tangguh Glintung Water Street (GWS) di Purwantoro, Blimbing, Kota Malang.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Suasana kampung tangguh Glintung Water Street (GWS) di Purwantoro, Blimbing, Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Akhir pandemi Covid-19 belum terlihat sampai detik ini. Kasus positif masih terus terjadi di berbagai daerah termasuk Kota Malang.

Sejak Covid-19 mulai merambah Indonesia, sejumlah daerah telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Salah satunya dengan menginisiasi kampung tangguh di berbagai RW di Kota Malang. Setidaknya terdapat 20 kampung tangguh tersebar di lima kecamatan yang salah satunya di Glintung Water Street RW 05, Purwantoro, Blimbing.

Kepala Bagian (Kabag) Humas, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, M Nur Widianto menyatakan, tujuan pendirian kampung tangguh pada dasarnya untuk melestarikan nilai kebersamaan dan kegotong-royongan. Kemudian menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam menghadapi bencana. "Termasuk bencana pandemi Covid-19," kata pria disapa Wiwid ini kepada Republika, Senin (19/10).

Selain itu, kampung tangguh juga ditunjukkan agar bisa menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat. Lalu mengedukasi protokol Covid-19 dan penanganan covid secara mandiri dari masyarakat. Selanjutnya, untuk menguatkan pengejawantahan pentahelix di lingkungan Kota Malang.