REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini tengah menjalankan strategi Business Survival Initiatives untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan salah satu yang dilakukan dari strategi tersebut yakni dengan fokus kepada bisnis aeronautika di tengah pandemi.
“Melalui fokus ini, sekarang utilisasi kapasitas penerbangan di bandara AP II dapat mencapai sekitar 45 persen,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/10).
Awaluddin menjelaskan, AP II fokus terhadap bisnis aeronautika melalui optimalisasi slot time penerbangan di bandara. Begitu juga dengan pengaktifan kembali rute dan peningkatan frekuensi penerbangan.
Sementara itu, untuk bisnis nonaeronautika, Awaluddin mengatakan fokus utama AP II yakni menjaga tenant komersial tetap membuka layanan di terminal penumpang. Hal tersebut dilakukan melalui berbagai program customer retention, serta berbagai bisnis yang dijalankan anak usaha.
“Kontribusi bisnis nonaeronautika banyak berasal dari anak usaha yakni PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Kargo, PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Aviasi dan PT Gapura Angkasa,” jelas Awaluddin.
Awaluddin menambahkan, pada tahun ini AP II juga berupaya melakukan optimalisasi aset. Salah satu realisasinya yakni dibukanya secara resmi pangkalan helikopter atau heliport di Bandara Soekarno-Hatta yang dikelola Whitesky untuk transportasi dan medis.
Dia yakin lalu lintas penerbangan dan pergerakan angkutan udara akan semakin membaik. Awaluddin memprediksi hal tersebut akan terjadi pada kuartal empat tahun ini.