Kamis 22 Oct 2020 13:04 WIB

545 Anak Imigran di Perbatasan AS Kehilangan Jejak Orang Tua

Ribuan anak imigran telah dipisahkan dari orang tuanya di perbatasan AS dan Meksiko

Rep: Dwina Agustin/Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Anak-anak imigran bermain di luar kantor job Corps yang kini menjadi kediaman mereka, Senin (18/6), di Homestead Florida. Tidak diketahui apakah anak-anak yang melintas perbatasan tidak ditemani dewasa atau dipisahkan dari anggota keluarganya.
Foto: AP
Anak-anak imigran bermain di luar kantor job Corps yang kini menjadi kediaman mereka, Senin (18/6), di Homestead Florida. Tidak diketahui apakah anak-anak yang melintas perbatasan tidak ditemani dewasa atau dipisahkan dari anggota keluarganya.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebanyak 545 anak yang terpisah dari keluarga di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko masih belum bertemu orang tuanya. Pengacara dan organisasi nirlaba yang berusaha menyatukan kembali keluarga imigran sejauh ini belum dapat menemukan orang tua dari anak-anak tersebut.

Hakim federal memerintahkan ribuan keluarga yang dipisahkan di perbatasan pada 2017 hingga 2018 untuk dipersatukan kembali setelah gugatan oleh American Civil Liberties Union (ACLU) pada 2018. Pengajuan pengadilan dalam kasus pekan ini mengatakan beberapa orang tua dideportasi tanpa anak-anaknya.

Baca Juga

Dokumen pengadilan kasus tersebut pada pekan ini mencatat sejumlah orang tua yang dideportasi tanpa anak mereka belum berhasil ditemukan. Sebagian besar para orang tua itu berasal dari negara-negara Amerika Tengah. Dalam dokumen pengadilan tersebut tertulis pencarian orang tua yang dideportasi ke negara asal mereka semakin diperumit oleh pandemi Covid-19.

Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, pada Mei 2018 menerapkan kebijakan tanpa toleransi (zero tolerance) yang kontroversial. Keputusan itu menuntut keluarga yang tertangkap melintasi perbatasan secara ilegal dan memindahkan anak-anak mereka. Di tengah protes internasional, Trump mengakhiri kebijakan hanya beberapa bulan setelah diumumkan.

Secara keseluruhan, pemerintah telah mengidentifikasi lebih dari 4.200 anak yang mungkin termasuk dalam perintah reunifikasi Hakim Dana Sabraw. Sebuah komite dibentuk untuk mencari anggota keluarga yang berfokus pada upaya menjangkau keluarga dari anak-anak yang diberi nomor telepon oleh pemerintah untuk sponsor atau orang tua.

Laporan yang pertama kali dilakukan oleh NBC News menyatakan, pengajuan di Pengadilan Distrik AS di San Diego pada 20 Oktober menunjukkan orang tua dari 545 anak tidak dapat dihubungi. "Kami telah menghubungi keluarga-keluarga ini dan kebenaran yang menyedihkan adalah banyak dari mereka telah menolak untuk menerima kembali anak-anak mereka," kata juru bicara Gedung Putih Brian Morgenster.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement