REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Berhasil melaju ke babak 16 besar pada gelaran Liga Europa musim lalu, langkah LASK dihentikan oleh Manchester United.
Saat itu, LASK disingkirkan United dengan aggregat, 7-1, oleh Setan Merah. Kini, klub asal Austria itu akan kembali berhadapan dengan salah satu kontestan Liga Primer Inggris di pentas Liga Europa musim ini.
Klub berjuluk Die Laskler itu akan mengawali kiprahnya di penyisihan Grup J Liga Europa dengan lawatan ke kandang Tottenham Hotspur, Jumat (22/10) dini hari WIB. Pelatih LASK, Dominik Thalhammer, mengakui, pengalaman menghadapi United pada musim lalu dapat menjadi modal berharga meladeni permainan The Lilywhites pada musim ini.
Kendati begitu, Thalhammer menilai, Spurs akan memberikan tantangan yang lebih besar dibandingkan United. Pasalnya, menurut Thalhammer, The Lilywhites cenderung menerapkan permainan yang lebih cepat dan intensitas yang lebih tinggi. Belum lagi dengan kualitas barisan pemain yang dimiliki oleh tim asal London Utara tersebut.
''Laga kontra Spurs akan sangat sulit. Pengalaman menghadapi United pada musim lalu menjadi pengalaman yang begitu berharga. Setidaknya, dalam sejumlah momen pertandingan, kami bisa tampil dengan stabil. Apabila dibandingkan, saya rasa, Spurs lebih kuat. Mereka memiliki kecepatan dan ditopang kualitas pemain yang mumpuni,'' tutur Thalhammer seperti dilansir DAZN, Kamis (22/10).
Tidak hanya itu, Thalhammer juga mengungkapkan pujiannya terhadap pelatih Spurs, Jose Mourinho. Menurut pelatih asal Austria tersebut, Mourinho selalu memiliki cara untuk beradaptasi saat menghadapi situasi yang berbeda.
''Karena itu, akan menjadi tantangan yang sangat besar untuk bisa membaca taktik yang akan dia terapkan di laga ini.'' ujar Thalhammer.
Meski mengakui timnya berstatus underdog di laga itu, tapi Thalhammer tidak mau menutup sepenuhnya peluang timnya untuk bisa membawa pulang poin dari lawatan ke kandang Spurs tersebut.
''Kami akan menghadapi tim raksasa, dan bisa dibilang, kami adalah tim underdog di laga ini. Namun, sekecil apapun, kami masih punya peluang dan tim underdog selalu memiliki peluang menciptakan kejutan,'' kata pelatih berusia 50 tahun tersebut.