REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronomer sedang fokus untuk jelajahi alam semesta untuk mencari planet yang berpotensi dihuni yang terletak di luar tata surya. Tetapi bagaimana jika ide ini dibalik. Apakah ada eksoplanet apa di luar sana yang mungkin melihat Bumi untuk mencari tanda-tanda kehidupan?
Itulah premis di balik makalah baru yang diterbitkan pekan ini di
the Monthly Notices Royal Astronomical Society. Ia mengajukan pertanyaan yang menarik: "Bintang mana yang dapat melihat Bumi sebagai planet ekstrasurya yang transit?" begitu pertanyaan Lisa Kaltenegger dari Cornell University dan Joshua Pepper dari Lehigh University adalah rekan penulis studi ini.
Mereka menemukan eksoplanet dengan mencari tanda penurunan kecerahan saat sebuah planet lewat di depan bintangnya. Prinsip yang sama akan bekerja untuk peradaban alien yang cukup maju yang melihat Bumi dari 'seberang angkasa'.
Para astronom mengidentifikasi 1.004 bintang urutan utama (mirip dengan matahari kita) yang mungkin berisi planet mirip Bumi di zona layak huni mereka sendiri.
"Semuanya dalam jarak sekitar 300 tahun cahaya dari Bumi dan yang seharusnya dapat mendeteksi jejak kimiawi Bumi kehidupan," kata Cornell dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Cnet, Kamis (22/10).
Planet-planet dalam sistem ini dapat memiliki garis pandang yang bagus ke Bumi. Jika pengamat di luar sana mencari, mereka akan dapat melihat tanda-tanda biosfer di atmosfer Bumi. Para peneliti membuat daftar dari data dan pengamatan yang dilakukan oleh Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) pemburu planet NASA.
Penemuan NASA tentang planet yang sangat mirip dengan Bumi memberi harapan untuk 'Bumi kedua'. Para ilmuwan menemukan planet 'berpotensi dihuni' yang menjanjikan yang mungkin 'lebih baik' dari Bumi.
Teleskop Luar Angkasa James Webb generasi masa depan NASA mungkin bisa membantu mempelajari lebih lanjut tentang atmosfer planet-planet yang jauh. Studi ini dapat memberikan teleskop beberapa target menarik untuk diselidiki.
"Jika kami mencari kehidupan cerdas di alam semesta yang dapat menemukan kami dan mungkin ingin berhubungan. Kami baru saja membuat peta bintang tempat kami harus melihat pertama kali," kata Kaltenegger.