Jumat 23 Oct 2020 10:34 WIB

Sektor Busana Muslim Berpotensi Besar di Indonesia

'Halal Lifestyle' jadi salah satu faktor yang dukung sektor busana muslim berkembang.

'Halal Lifestyle' jadi salah satu faktor yang dukung sektor busana muslim berkembang (Foto: tren busana muslim)
Foto: Republika/Thoudy Badai
'Halal Lifestyle' jadi salah satu faktor yang dukung sektor busana muslim berkembang (Foto: tren busana muslim)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor busana muslim berpotensi besar untuk berkontribusi pada ekonomi Indonesia. Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia, M Anwar Bashori, mengatakan, dengan adanya halal lifestyle, pasar Indonesia cukup besar dan bisa dikembangkan, serta mampu untuk terus memproduksi.

Lebih lanjut, Anwar menilai dengan adanya pandemi COVID-19 yang menuntut segala aktivitas beralih menjadi digital dan virtual, bisa menjadi peluang baru bagi para pelaku di industri fesyen untuk merambah pasar lebih luas lagi. Hal ini bisa diterapkan dengan mengikuti berbagai gelaran fesyen internasional secara virtual.

Baca Juga

"Harapannya, dengan adanya fashion week, dan gelaran fesyen lain, bisa jadi kesempatan ekspansi, terlebih dengan virtual showcase juga bisa jadi jalan dan kontribusi ekonomi Indonesia," kata Anwar melalui diskusi daring, Kamis (22/10).

Ia optimistis bahwa fesyen dan busana Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Menurut Anwar, kekuatan Indonesia berada di nilai lokal dan budaya (local wisdom and herritage value) yang terpampang di kain-kain tradisional hingga model busananya.

"Dengan adanya ide sustaibable fashion dan local wisdom Indonesia ini jadi kekuatan fesyen Indonesia. Bukan cuma jual barang, tapi konsep dan nilainya, ini mirip-mirip dengan ekonomi syariah, bukan fatwanya yang dijual, tapi value-nya. Potensi ini luar biasa. Local herritage kita UMKM, index giving, welas asih, dan seni, tidak sama dengan negara lain," imbuhnya.

Bank Indonesia sendiri terlibat di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang merupakan ajang tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia. Penyelenggaraan ISEF yang telah memasuki tahun ketujuh ini sebagai upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional guna turut mendorong pemulihan ekonomi nasional.

ISEF bertujuan mendorong pengembangan rantai ekonomis bagi ekosistem halal, di mana fesyen muslim merupakan salah satu sektor prioritas di dalamnya. Sementara itu, Sebanyak 10 perancang busanadan empat merek aksesori dari Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA Indonesia) siap untuk tampil dalam pekan mode internasional Virtual Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Russia, petang ini pukul 19.00 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement