Senin 26 Oct 2020 14:07 WIB

Banjir dan Longsor Terjang Berbagai Lokasi di Banyumas

Banjir terjadi di tiga desa dan longsor di tujuh desa Banyumas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Banjir di Banyumas, ilustrasi
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Banjir di Banyumas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan deras yang terjadi sejak Ahad (25/10) petang hingga Senin (26/10) dinihari, menyebabkan terjadinya bencana banjir dan longsor di sejumlah lokasi di Kabupaten Banyumas. Koordinator Tagana Banyumas, Adi Chandra menyebutkan, banjir terjadi di tiga desa dan longsor di tujuh desa.

''Bencana yang terjadi akibat hujan semalaman ini tidak sampai menimbulkan korban luka atau meninggal. Namun kerugian yang ditimbulkan cukup besar,'' ujarnya, Senin (26/10).

Baca Juga

Dia menyebutkan, banjir cukup besar terjadi di akibat meluapnya Sungai Sungai Petarangan dan Sungai Bodong yang mengalir di beberapa desa wilayah Kecamatan Kemranjen. Meluapnya air sungai tersebut menyebabkan ratusan rumah warga di Desa Kedungpring, Desa Kecila dan Desa Alasmalang terendam air cukup tinggi.

Di Desa Kedungpring, air menggenang rumah di dua wilayah RT, dengan ketinggian 40 hingga 80 meter. ''Di Desa Kecila, 30 rumah tergenang air dengan ketinggian 60 cm, dan desa Alasmalang ada 74 rumah yang tergenang air hingga ketinggian 80 cm,'' katanya.

Sedangkan untuk bencana longsor, menurut Adi Chandra, tersebar di berbagai lokasi. Antara lain di Desa Karangsalam Kecamatan Kemranjen, satu rumah warga yang ditinggali keluarga Roni Faslah mengalami kerusakan akibat tertimpa tanah tebing yang longsor. ''Volume longsoran cukup besar, sehingga perlu menggunakan alat berat untuk menyingkirkan material longsoran,'' katanya.

Selain longsor di Desa Karangsalam, longsor yang menyebabkan kerusakan rumah warga juga terjadi di Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas, Desa Karangrau Kecamatan Banyumas, Desa Cingebul Kecamatan Lumbir, dan Desa Karangsari Kecamatan Kebasen. ''Di masing-masing desa yang mengalami longsor ini, ada 1-2 rumah warga yang rusak akibat tertimpa longsor,'' ujarnya.

Sedangkan di tempat lain, kata Adi, longsor menyebabkan sejumlah bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan. Di Desa Bangsa Kecamatan Kebasen, longsor terjadi pada jembatan penghubung di desa tersebut sehingga tidak bisa dilintasi warga, dan di Desa klinting Kecamatan Somagede longsor terjadi pada talud bangunan sekolah TK Pertiwi 2. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement