Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Miliarder investor, Warren Buffett tak bosan-bosan membuat banyak orang tercengang. Pasalnya, melalui Berkshire Hathaway, Buffett tengah mencetak keuntungan sebesar USD1 miliar (Rp14,6 triliun) berkat saham yang ia miliki di Snowflake Inc.
Snowflake merupakan perusahaan pergudangan data berbasis cloud yang didirikan pada tahun 2012. Keuntungan ini diperoleh Buffett usai saham Snowflake mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis (22/10/2020).
Baca Juga: Diam-diam Warren Buffett Investasi ke Mobil Listrik China Saingan Tesla
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Senin (26/10/2020) saham Snowflake telah melonjak 18% selama dua hari yakni, hari Rabu dan Kamis. Harga saham ditutup pada level hampir USD300 (Rp4,4 juta). Angka tersebut tak terlalu jauh dari level tertinggi intrady di USD319 yang dicapai selama hari pertama perdagangan bulan lalu.
Berkshire Hathaway sendiri telah mengeluarkan USD735 juta (Rp10,8 triliun) untuk membeli 6,1 juta saham Snowflake dengan harga USD120 (Rp1,7 juta) saat IPO.
Harga saham puntelah melonjak hampir 150% dari level itu. Kenaikan ini meningkatkan nilai saham Berkshire menjadi US1,8 miliar dengan keuntungan investasi hampir USD1,1 miliar (Rp16,1 triliun) dari investasinya.
Keuntungan Snowflake telah mengangkat kapitalisasi pasarnya di atas USD80 miliar (Rp1.175 triliun), padahal Snowflake hanya memperoleh USD265 juta (Rp3,8 triliun) dalam pendapatan dan kehilangan hampir USD349 juta (Rp5,1 triliun) tahun lalu.
Berkshire Hathaway yang tiba-tiba membeli saham Snowflake mengejutkan banyak investor. Hal ini karena Buffett biasa menghindari kerugian dari perusahaan teknologi dan IPO dalam sebagian besar karirnya.
Sementara salah satu sumber dari perusahaannya mengatakan bahwa Buffett sedang mengadaptasi pendekatannya dan menemukan jenis peluang baru.