Selasa 27 Oct 2020 16:57 WIB

Warga di Bantaran Sungai Diminta Waspada

Musim hujan saat ini diperburuk dengan adanya fenomena La Nina

Rep: antara/ Red: Hiru Muhammad
Ekskavator mengeruk sedimentasi atau endapan lumpur di Sungai Cisaranten, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/10). Kegiatan program Citarum harum ini salah satu upaya normalisasi sungai khususnya saat menghadapi curah hujan dengan intensitas tinggi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ekskavator mengeruk sedimentasi atau endapan lumpur di Sungai Cisaranten, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/10). Kegiatan program Citarum harum ini salah satu upaya normalisasi sungai khususnya saat menghadapi curah hujan dengan intensitas tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran atau di sepanjang aliran sungai untuk waspada bencana saat musim hujan ini.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung, Dian Rudianto mengatakan musim hujan saat ini diperburuk dengan adanya fenomena La Nina. Maka dari itu, intensitas hujan dan debit air di sungai akan mengalami peningkatan. "Ada potensi dan rawan bencana selain banjir, yaitu kirmir roboh dan tanggul jebol di sepanjang aliran sungai potensinya di seluruh Kota Bandung," kata Dian di Bandung, Selasa (27/10).

Menurut Dian, salah satu penyebab adanya potensi kirmir atau tembok penahan tanah  dan tanggul jebol, ialah juga karena pembangunan yang tidak sesuai dengan standar sehingga bantaran itu juga rawan terkena abrasi dari aliran sungai yang deras saat hujan.

Selain itu, bantaran sungai, menurutnya, memang tidak seharusnya dijadikan tempat mendirikan bangunan. Di Kota Bandung sendiri bantaran sungai kerap menjadi titik pemukiman padat penduduk. Meski begitu, ia mencatat sepanjang tahun 2019 hingga saat ini tidak ada peristiwa bencana yang cukup parah.

Menurutnya bencana terjadi hanya sebatas kirmir roboh, tanggul jebol, dan banjir yang tidak berlangsung lama. "Bencana yang banyak terjadi yakni longsor di wilayah Bandung Utara, korban jiwa tidak ada. Mudah-mudahan tidak ada," katanya.

Maka dari itu, masyarakat diminta untuk berwaspada menghadapi musim hujan ini. Salah satunya juga meningkatkan pencegahan bencana seperti menanam pohon dan juga tanaman yang dapat menangkal abrasi di bantaran sungai, serta membuat lubang biopori untuk resapan air.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement