REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran atau di sepanjang aliran sungai untuk waspada bencana saat musim hujan ini.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung, Dian Rudianto mengatakan musim hujan saat ini diperburuk dengan adanya fenomena La Nina. Maka dari itu, intensitas hujan dan debit air di sungai akan mengalami peningkatan. "Ada potensi dan rawan bencana selain banjir, yaitu kirmir roboh dan tanggul jebol di sepanjang aliran sungai potensinya di seluruh Kota Bandung," kata Dian di Bandung, Selasa (27/10).
Menurut Dian, salah satu penyebab adanya potensi kirmir atau tembok penahan tanah dan tanggul jebol, ialah juga karena pembangunan yang tidak sesuai dengan standar sehingga bantaran itu juga rawan terkena abrasi dari aliran sungai yang deras saat hujan.
Selain itu, bantaran sungai, menurutnya, memang tidak seharusnya dijadikan tempat mendirikan bangunan. Di Kota Bandung sendiri bantaran sungai kerap menjadi titik pemukiman padat penduduk. Meski begitu, ia mencatat sepanjang tahun 2019 hingga saat ini tidak ada peristiwa bencana yang cukup parah.
Menurutnya bencana terjadi hanya sebatas kirmir roboh, tanggul jebol, dan banjir yang tidak berlangsung lama. "Bencana yang banyak terjadi yakni longsor di wilayah Bandung Utara, korban jiwa tidak ada. Mudah-mudahan tidak ada," katanya.
Maka dari itu, masyarakat diminta untuk berwaspada menghadapi musim hujan ini. Salah satunya juga meningkatkan pencegahan bencana seperti menanam pohon dan juga tanaman yang dapat menangkal abrasi di bantaran sungai, serta membuat lubang biopori untuk resapan air.