REPUBLIKA.CO.ID,
BANYUMAS -- Bencana banjir masih mengancam beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas. Curah hujan tinggi yang terjadi setiap malam sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan beberapa alur sungai tidak mampu menampung luapan air.
Seperti yang terjadi di Desa Kalisalak Kecamatan Kebasen, meluapnya aliran air Sungai Lebeng menyebabkan ratusan rumah di sekitarnya tergenang banjir. "Setiap kali musim hujan, memang selalu ada rumah yang terendam banjir. Namun banjir kali ini cukup besar, sehingga rumah yang tadinya tidak pernah terkena banjir, sekarang ikut tergenang," jelas Koordinator Tagana Banyumas, Adi Chandra, Kamis (29/10).
Dia menyebutkan, air diketahui mulai menggenangi rumah-rumah warga pada Rabu (28/10) malam sekitar pukul 21.00. Setelah itu, ketinggian air terus naik hingga ada ratusan rumah yang terendam banjir.
"Ketinggian air di rumah-rumah mencapai sekitar 40-60 cm. Banyak perkakas rumah tangga dan barang elektronik warga yang terendam, karena mereka tidak menyangka air akan setinggi itu. Bahkan banyak gabah dan kedelai hasil panen warga yang juga terendam banjir," katanya.
Dari pengamatan di lokasi banjir, Adi menyatakan, banjir terjadi karena aliran air sungai Lebeng tidak bisa mengalir lancar ke muara. Antara lain, tanggul permanen di Sungai Lebeng yang berfungsi sebagai penahan sampah/lumpur, out put airnya ternyata terlalu kecil. "Ini yang menyebabkan luapan air tidak bisa mengalir lancar," katanya.
Selain banjir, Adi juga menyebutkan, hujan dan angin pada Rabu (28/10) malam, menyebabkan pohon pinus di Jalan Raya Rawalo-Purwokerto tumbang menutupi badan jalan. Lokasinya di utara jembatan Rel KA Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo.
"Pohon tumbang ini sempat menghambat arus lalu lintas pada malam itu. Sekitar pukul 01.00, arus lalu lintas kembali normal setelah batang pohon yang tumbang disingkirkan," katanya.