REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Arsenal berhasil membawa pulang tiga angka dalam lawatan ke markas Manchester United pada pekan ketujuh Liga Primer Inggris, Senin (2/11) dini hari WIB. Gol semata wayang The Gunners, yang dicetak oleh Pierre-Emerick Aubameyang itu, tidak terlepas dari kecerobohan yang dilakukan gelandang Manchester United, Paul Pogba.
Pasalnya, gelandang asal Prancis itu melakukan pelanggaran terhadap Hector Bellerin di kotak penalti pada menit ke-69. Alih-alih menghalau laju bola, mantan gelandang Juventus itu malah menendang engkel kaki kanan Bellerin dalam insiden tersebut. Wasit Mike Dean pun tidak ragu untuk memberikan hadiah tendangan penalti kepada Arsenal, yang dieksekusi dengan sempurna oleh Aubameyang.
Pogba mengakui, pelanggaran itu merupakan sebuah kesalahan yang bodoh. Pogba pun menyebut, sudah tidak bisa berpikir jernih lantaran telah kehabisan nafas saat melakukan pelanggaran tersebut. Gelandang berusia 27 tahun itu mengira, bisa menggapai bola pada saat itu. Namun, perkiraan ini ternyata salah dan gawang United akhirnya kebobolan akibat pelanggaran tersebut
''Saya tahu, performa kami, termasuk saya, begitu buruk di laga ini. Saya kira, saya bisa menggapai bola, tapi ternyata tidak. Saya tahu, sudah berada di kotak penalti. Seharusnya, saya tidak melakukan pelanggaran itu. Mungkin pada saat itu, saya sudah kehabisan nafas, sehingga melakukan kesalahan bodoh itu,'' tutur Pogba seusai laga kepada BBC, Senin (2/11) dini hari.
Tidak hanya itu, Pogba juga mengaku, tidak terlalu piawai saat membantu pertahanan, terutama saat lawan sudah berada di dalam kotak penalti. Namun, Pogba mengumbar janji untuk bisa memperbaiki aspek ini di penampilannya. Selain itu, Pogba juga menilai, secara keseluruhan, performa United di laga kontra The Gunners memang mengecewakan.
''Saya akan belajar dari kesalahan ini, karena saya memang tidak terlalu bagus saat bertahan di dalam kotak penalti. Selain itu, kami juga harus mampu menciptakan lebih banyak peluang. Seharusnya, di tengah-tengah laga, kami bisa menemukan solusi, tapi ternyata tidak. Secara keseluruhan, performa tim juga harus diperbaiki,'' ujar gelandang yang mengantarkan Prancis meraih titel Piala Dunia 2018 tersebut.