REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih Fiorentina Giuseppe Iachini mengungkapkan mengapa taktiknya hancur oleh dual gol AS Roma. Viola kalah 0-2 dari Roma di Olimpico dalam pertandingan Serie A Italia, Senin (22/11) dini hari WIB. Menurut Iachini kekalahan itu karena Roma mengintimidasi.
Fiorentina mengawali pertandingan dengan gemilang. Beberapa peluang mereka ciptakan. Namun ketika Leonardo Spinazzola mencetak gol permainan berubah dan tuan rumah terus memberikan tekanan.
“Kami memulai dengan kuat dan memiliki cukup banyak peluang mencetak gol dalam 15 menit pertama, menunjukkan sikap yang benar,” kata Iachini kepada Sky Sports Italia dikutip dari Football Italia.
Ia mengeklaim sejak awal sudah menyiapkan diri bermain agresif sejak awal laga. Tetapi setelah kesalahan di lini belakang timnya, permainan agresif tak lagi bisa dijalankan bahkan terus tertekan. Itu sebabnya Fiorentina bermain lebih bertahan.
Usai jeda peluang lebih banyak tercipta namun Iachini mengakui memiliki masalah dalam penyelesaian akhir. Gol kedua Roma kemudian merusak mental pemainnya. Ditambah kapten tim German Pezzela yang tak bermain menambah masalah timnya.
Dalam laga tersebut, Iachini mencoba memasang Franck Ribery dengan Jose Callejon sebagai ujung tombak. Taktik itu baru digunakan oleh Iachini. Namun eksperimen itu tidak membuahkan hasil.
“Mereka memulai dengan baik, karena Callejon masuk ke kotak penalti dalam beberapa situasi. Kami melakukan kesalahan pada bola terakhir. Niatnya benar, lalu gol Roma mengubah permainan,” kata dia menegaskan.
Fiorentina mencoba menggunakan serangan cepat ke pertahanan Roma. Tujuannya membuat pemain mereka kelelahan menerima tekanan. Usai jeda, lanjutnya mencoba memasukkan striker baru dengan tujuan memenangkan pertandingan.
“Itulah rencananya, sayangnya kami kebobolan lebih awal dan itu mengubah permainan,” ujar dia.