REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi pada Senin (2/11) mengecam keras serangan teroris yang terjadi di Universitas Kabul, Afhganistan. Serangan tersebut mengakibatkan kematian, dan luka-luka pada puluhan orang.
"Penolakan Kerajaan atas tindakan keji yang menargetkan nyawa tak berdosa dan merusak keamanan dan stabilitas," sebut Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Saudi dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Saudi Gazette pada Selasa (3/11).
Kementerian tersebut menyatakan bahwa Saudi berdiri dalam solidaritas dengan Afghanistan. Mereka menyampaikan belasungkawa, dan simpati kepada keluarga para korban, serta pemerintah dan rakyat Afghanistan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Bahrain dalam pernyataannya, menekankan bahwa kerajaan itu mendukung Republik Islam Afghanistan dalam memerangi ekstremisme, dan terorisme.
Kemenlu Bahrain menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban, dan berharap pemulihan yang cepat. Mereka juga menekankan perlunya meningkatkan upaya internasional untuk memberantas terorisme dalam segala bentuknya, terlepas dari motif dan pembenarannya.
Di samping itu, Kementerian luar negeri Uni Emirat Arab (UEA) juga mengeluarkan pernyataan. Mereka menyatakan kecaman kerasnya atas tindakan kriminal ini, dan penolakan permanen terhadap semua bentuk kekerasan, serta terorisme yang bertujuan untuk menggoyahkan keamanan. Hal ini karena bertentangan dengan nilai, prinsip agama dan kemanusiaan.
Kementerian juga menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban kejahatan, dan berharap mereka yang terluka segera pulih.