Selasa 03 Nov 2020 17:03 WIB

TPM UPNVY Inisiasi Pendirian Bank Sampah Logam di Klaten

Masyarakat setempat belum mendapatkan literasi dan informasi pengelolaan sampah logam

Acara sosialisasi 'Inisiasi Pendirian Bank Sampah Logam' oleh tim pengabdian masyarakat (TPM) Prodi Metalurgi Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta (UPNVY) di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Foto: dokpri
Acara sosialisasi 'Inisiasi Pendirian Bank Sampah Logam' oleh tim pengabdian masyarakat (TPM) Prodi Metalurgi Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta (UPNVY) di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Tim pengabdian masyarakat (TPM) Prodi Metalurgi Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta (UPNVY) menginisiasi pendirian bank sampah logam di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (22/9) lalu. 

"Inisiasi pendirian bank sampah logam ini dilatarbelakangi adanya potensi logam yang cukup besar pada wilayah ini. Sebab terdapat industri pariwisata yang berbasis rumah makan serta pemancingan yang menghasilkan sampah logam cukup tinggi," kata ketua tim, Rika Ernawati, dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (3/11).

Belum adanya literasi dan informasi mengenai pengelolaan sampah logam, kata dia, mengakibatkan belum adanya pengelolaan lanjutan pada sampah logam yang dihasilkan oleh rumah makan pemancingan di wilayah desa Janti. 

"Inisiasi pendirian bank sampah logam ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai teknis pengelolaan sampah logam, manajemen pengelolaan sampah logam, dan pemberdayaan ekonomi warga desa Polanharjo melalui penjualan sampah logam," kata Rika menambahkan.

Mengacu pada tujuan pengabdian masyarakat berupa 'Inisiasi Pendirian Bank Sampah Logam untuk lingkungan Lebih Baik' tim Prodi Metalurgi bekerja sama dengan beberapa pihak di antaranya Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Klaten, Koperasi peleburan logam Batur Jaya, serta Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY). 

"Kerja sama kemitraan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghasilkan pengabdian yang efektif," tuturnya.

Rika memaparkan, tim pengabdian Prodi Metalurgi, Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta, melakukan tiga tahapan dalam pendirian bank sampah tersebut yakni edukasi, sosialisasi, dan koneksi. 

Pada tahapan edukasi masyarakat di wilayah desa Janti diinformasikan mengenai potensi sampah logam dan tata cara pengelolaan sampah logam. Pada tahap sosialisasi, kegiatan berfokus pada diseminasi (penyebaran) informasi edukasi berupa konten kreatif berbentuk poster dan video singkat pada masyarakat Desa Janti, Kecamatan Polanharjo. 

"Sosialisasi dilaksanakan secara daring melalui media sosial antara lain Whatsapp Group, Facebook, dan Instagram," katanya.

Adapun pada tahapan koneksi, kegiatan yang dilakukan adalah menjalin koneksi dengan pihak industri sehingga hasil sampah logam yang dapat diistribusikan menjadi bahan baku peleburan logam. 

Dukungan yang diberikan oleh tim pengabdian UPNVY pada program ini berupa alat-alat pendukung kegiatan bank sampah berupa timbangan logam, tempat penyimpanan sampah logam,  dan kelengkapan administrasi pendukung.  Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, mitra juga memberikan peranan penting antara lain pelatihan pengelolaan manajemen bank sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup Klaten dan ketersediaan bangunan bank sampah oleh Desa Janti.

"Upaya pengabdian masyarakat tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara sosial maupun ekonomi di tengah kondisi pandemi," ujar Rika mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement