Rabu 04 Nov 2020 12:25 WIB

Mason Mount Temukan Posisi Favoritnya

Pemain muda Chelsea Mason Mount mulai menemukan posisi favoritnya.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Mason Mount of Chelsea reacts during the English FA Cup semi final match between Manchester United and Chelsea FC at the Wembley stadium in London, Britain, 19 July 2020.
Foto: EPA-EFE/Alastair Grant/NMC/Pool
Mason Mount of Chelsea reacts during the English FA Cup semi final match between Manchester United and Chelsea FC at the Wembley stadium in London, Britain, 19 July 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemain muda Chelsea Mason Mount mulai menemukan posisi favoritnya yaitu sebagai gelandang yang lebih ditugaskan mengatur serangan. Dia dipasang Lampard dalam formasi 4-3-3 bersama Kai Havertz dan N’Golo Kante.

Lampard muai menemukan formasi terbaiknya setelah beberapa kesempatan masih terlihat mencari formasi yang produktif. Ia juga sudah mencoba enam pemain anyarnya yaitu Timo Werner, Hakim Ziyech, Kai Havertz, Ben Chilwell, Thiago Silva dan Edouard Mendy. Namun Mount tetap menampilkan performa terbaik yang merupakan lulusan akademi Chelsea.

Baca Juga

Lampard mencoba beberapa posisi kepada Mount dalam setiap minggunya yaitu gelandang serang, pemain sayap kanan dan kiri. Mount kemudian lebih baik jika dipasang sebagai gelandang.

"Saya selalu melihat diri saya sebagai pemain no.8 karena saya juga suka bermain di sisi lain permainan, tidak hanya maju dan menyerang,” ujarnya dikutip dari football london, Rabu (4/11).

Mount dinilai bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik. Dalam tugasnya membantu serangan, Mount lebih banyak melakukan tembakan daripada pemain lain. Sedangkan terkait membangun pola permainan, Mount memainkan operan lebih progresif daripada pemain lain. Dia juga mencatatkan umpan terbanyak.

Meski orang menyoroti Hakim Ziyech yang berhasil mencetak gol pada laga debutnya di Liga Inggris, kontribusi Mount tak perlu dilupakan. Sebagai gelandang serang, Mount bekerja dengan baik sehingga posisi itu bisa jadi adalah posisi favoritnya.

Keinginan Lampard memilihnya sebagai satau pemain utamanya bukan sekadar karena penampilannya yang mengagumkan. Tetapi berdasarkan catatan statistik ketika melawan Burnley dimana dia paling berkembang dibandingkan pemain lain. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement