REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lautaro Martinez kecewa dengan kekalahan 2-3 Inter Milan dari Real Madrid di Liga Champions, Rabu (4/11). Menurutnya, Nerazzurri telah menciptakan banyak peluang dan layak untuk meraih kemenangan.
Skuat Nerazzurri bangkit dari ketertinggalan 0-2 untuk bermain imbang 2-2 melalui gol Martinez dan Ivan Perisic, tetapi Rodrygo mencetak gol penentu untuk Madrid.
'"Sayang sekali, karena kami melakukan semua yang kami bisa untuk memenangkannya dan tidak pernah membiarkan mereka beristirahat di atas bola," kata pemain internasional Argentina kepada Sky Sport Italia, dikutip dari Football Italia, Rabu (4/11).
Kekalahan ini jelas sangat mengecewakan bagi tim, karena Inter menargetkan kemenangan pertama di Liga Champions musim ini. Inter pun semakin tertinggal di papan klasemen Grup B Liga Champions dengan hanya mengamankan dua poin sejauh ini.
"Kami marah karena ini pertandingan yang ingin kami menangkan. Kami juga menciptakan peluang yang cukup untuk meraih kemenangan. Kami harus menundukkan kepala, mendorong ke depan dan terus maju," kata Martinez.
Martinez mengakui kekalahan timnya terjadi akibat kesalahan sendiri. Di level pertandingan seperti ini, lanjut dia, kesalahan sekecil apapun bisa berakibat sangat fatal. Dia pun bertekad agar tim bisa bekerja lebih fokus ke depannya.
"Detailnya adalah perbedaan di level ini. Saya mengatakannya sebelumnya dan saya akan mengatakannya lagi, kami melakukan segalanya untuk memenangkan pertandingan ini, tetapi kami membuat kesalahan dan pada akhirnya membayar harganya," kata Martinez.
Martinez memecahkan paceklik golnya dalam laga itu dan berada di bawah tekanan menyusul beberapa kesalahan besar, terutama dengan cederanya Romelu Lukaku.
"Saya bekerja untuk Inter dan rekan satu tim saya," ujar Martinez menjelaskan. "Saya tahu dalam sepak bola Anda mencetak gol dan diperlakukan sebagai fenomena. Anda merindukan dan tiba-tiba Anda menjadi sampah. Saya memberikan segalanya untuk membuktikan bahwa saya berada di level yang dibutuhkan untuk Inter. Saya tetap diam dan terus bekerja dengan kerendahan hati."