Rabu 04 Nov 2020 19:26 WIB

Polisi Temukan Petunjuk Baru Kematian Guru Ngaji di Cibinong

Dari hasil visum sementara di RS Polri Kramat Jati ditemukan sejumlah luka di tubuh.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
TKW meninggal (ilustrasi)
Foto: yustisi.com
TKW meninggal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pihak kepolisian tengah melakukan pengembangan penyelidikan terhadap guru ngaji berinisial AM (28 tahun). Sebelumnya, guru ngaji ini ditemukan meninggal di dalam sumur di Kampung Citatah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Selasa (3/11).

Kapolsek Cibinong, AKP I Kadek Vemil mengatakan dari hasil visum sementara di RS Polri Kramat Jati, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban. “Di bagian kepala sebelah pelipis kanan, lebam dan di belakang ada luka bekas benda tumpul,” ujar I Kadek di Mapolsek Cibinong, Rabu (4/11).

Meski membenarkan adanya luka di tubuh korban, I Kadek mengatakan, pihak kepolisian masih belum bisa menyimpulkan apakah korban dibunuh, mendapatkan tindak kekerasan, ataupun kekerasan seksual. Namun, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan bersama dengan Polres Bogor.

“Kita nggak bisa pastikan juga. Ini harus kita kembangkan dulu, mudah-mudahan ada bukti petunjuk dari pihak penyidik yang mengungkap kejadian ini,” ujarnya.

Mengenai bukti petunjuk, I Kadek menuturkan, pihak kepolisian masih belum menemukan bukti petunjuk baru. Termasuk ponsel dan uang korban yang dikabarkan hilang saat kejadian.

Sebelumnya diketahui, korban berada dalam kondisi tanpa berbusana ketika ditemukan di dalam sumur. I Kadek mengungkapkan, rupanya pakaian korban berada di dalam sumur. Namun, baik pihak kepolisian, maupun pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor dan PMI Kabupaten Bogor yang melakukan evakuasi belum mengeluarkan pakaian korban.

“Kebuka waktu kita angkat kemarin (3/11), seperti yang rekan-rekan tahu korban tidak mengenakan pakaian. Ternyata setelah dicek ada di dalam (sumur). Mungkin hari ini kita upayakan bisa angkat pakaian korban,” kata I Kadek.

Pihak kepolisian juga belum bisa memastikan apakah rumah korban terdapat bekas kerusakan. Sebab, polisi baru melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dua hari setelah kejadian. Apalagi, TKP sudah didatangi banyak orang.

“Jadi status quo dari rumah tersebut kita tidak bisa pastikan,” ujarnya.

Meski demikian, I Kadek berharap, hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati segera selesai untuk memudahnkan proses penyelidikan. “Mudah-mudahan cepat selesai. Kita berupaya untuk mengungkap ini, nanti kalau sudah ada kepastian kita langsung sampaikan,” ucapnya.

Di lokasi yang sama, Kanit Reskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu mengatakan, ada empat orang yang sudah diperiksa sebagai saksi. “Jumlah saksi yang sudah diperiksa empat orang baru, mungkin nanti ada saksi-saksi lain,” kata Yunli.

Senada dengan I Kadek, Yunli mengatakan kepolisian juga belum menemukan alat bukti baru. Termasuk pakaian korban yang baru akan diangkat, serta jenis pakaiannya. “Nanti kalau memang ada berita lainnya yang baru, pasti saya akan sampaikan,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement