REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi ekonomi Indonesia di masa pandemi ini sudah menunjukkan tren positif dan lebih terkendali.
Hal tersebut diungkapkan Airlangga saat menjadi pembicara kunci pada seminar bertajuk "Transformasi Ekonomi: Momentum Menuju Indonesia Maju dan Unggul" yang diselenggarakan Pusat Informasi Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) bekerja sama dengan Unisba di Aula Unisba, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/11).
"Bulan depan, kondisi ekonomi kita mudah-mudahan bisa terus membaik. Penjualan kendaraan otomotif bisa mencapai 50 persen. Kita akui bahwa kondisi ini sempat menurun dan sekarang tengah diperbaiki," kata Airlangga.
Selain itu, kata dia, pasar modal juga terus membaik. Begitu juga, dengan pertambangan dan pertanian mulai tumbuh lagi. "Pemulihan ekonomi di era new normal ini sudah terlihat jelas," katanya.
Ia menjelaskan, berbagai upaya strategis yang dilakukan pemerintah untuk terus menggenjot pertumbuhan ekonomi. Di antaranya penempatan dana pada bank umum mitra dalam rangka pelaksanaan PEN. Hal ini dilakukan agar pemerintah bisa mendorong perekonomain dan sektor riil kembali pulih di masa pandemi ini.
"Penempatan dana PEN di empat bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) hingga fase kedua sebesar Rp 47,5 triliun dengan total penyaluran kredit mencapai Rp 203 triliun," kata dia.
Selain itu, kata dia, penempatan dana PEN di 11 bank pembangunan daerah (BPD), dana ditempatkan sebesar Rp 14 triliun dan realisasi dana disalurkan mencapai Rp 20 triliun. Terakhir, penempatan dana PEN di tiga bank syariah, dana yang ditempatkan Rp 3 triliun dan realisasi dana disalurkan mencapai Rp 2,34 triliun.