REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Penjaga gawang Dynamo Kiev Ruslan Neshacheret tampil luar biasa ketika timnya kalah 2-1 dari Barcelona dalam pertandingan ketiga penyisihan grup G Liga Champions, di Stadion Camp Nou, Kamis (5/11) dini hari WIB. Ia melakukan total 12 penyemalatan pada penampilan senior keduanya.
Neshacheret menggagalkan beberapa peluang penting Barcelona. Berkat penampilan apiknya itu, pemain berusia 18 tahun itu mendapatkan pujian. Ia sendiri merasa laga tersebut tak akan terlupakan dalam karirnya.
"Rasanya seperti berada di dongeng. Bermain di stadion hebat ini dalam pertandingan seperti itu adalah impian bagi pesepakbola mana pun,” katanya usai pertandingan dilansir dari goal.
Neshacheret harus berhadapan dengan Lionel Messi ketika pemain Internasional Argentina itu mencetak gol pinalti. Hal tersebut merupakan pengalaman berharga bagi Neshacheret bisa langsung merasakan dahsyatnya Messi.
"Penalti Messi sangat bagus. Dia salah satu yang terbaik dalam aspek ini. Kami sangat senang memiliki kesempatan bermain melawan lawan top seperti itu,” ujarnya.
Pelatih Dynamo Kiev Mircea Lucescu terpaksa harus memainkan penjaga gawang muda miskin pengalaman di level Eropa karena dua kiper seniornya terinfeksi Covid-19 yaitu Heorhiy Buschchan dan Denys Boyko. Sehingga dia satu-satunya penjaga gawang yang bisa dibawa ke Camp Nou.
"Saya ingin memberi selamat kepada Neshcheret atas debutnya yang bagus. Dia melakukan beberapa penyelamatan fantastis, memberi kepercayaan kepada tim kami. Saya pikir itu adalah penampilan yang luar biasa darinya,” puji Neshcheret dikutip dari laman resmi UEFA.
Ia mengatakan seharusnya timnya pantas membawa pulang poin setidaknya satu poin. Namun dengan banyaknya pemain yang absen ia pun puas dengan skuatnya. Ia bangga kepada timnya meski di awal pertandingan masih gugup.
Pasukannya mulai bisa melancarkan serangan balik cepat setelah pertandingan berlangsung lama. Ia mengklaim penampilan skuatnya bagus tetapi ia mengakui tak memulai pertandingan dengan baik.
“Tentu saja, ketika Messi berlari ke area penalti, sangat sulit untuk memblokirnya. Kami kemudian bermain jauh lebih baik dan memiliki banyak peluang, termasuk beberapa pertandingan satu lawan satu,” ujarnya.
Ia menilai kurangnya pengalaman membuat pemainnya tak bisa memanfaatkan peluang menjadi gol. Menurutnya pengalaman menjadi poin penting apabila ingin memenangkan pertandingan.