Jumat 06 Nov 2020 06:05 WIB

Wapres Minta Dakwah Digital Harus Digalakkan

Dakwah digital diminta Kiai Maruf ditingkatkan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Wapres Minta Dakwah Digital Harus Digalakkan. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wapres Minta Dakwah Digital Harus Digalakkan. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin menerima audiensi Pengurus Pusat Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (PP FKDMI) melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Kamis (5/11).

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Ma’ruf berpesan kepada para dai muda yang tergabung dalam FKDMI untuk menggalakkkan dakwah digital. “Dakwah digital ini harus kita galakkan. Saya harap FDMI menjadi suatu lembaga yang produktif,” ujar Kiai Ma’ruf kepada lima pengurus FKMI yang melakukan audensi secara virtual, Kamis (5/11).

Baca Juga

Kiai Ma’ruf menuturkan, dakwah digital sangat penting dilakukan oleh para dai milenial karena jangkauannya akan lebih luas. Selain itu, menurut dia, umat Islam juga akan fleksibel mendengarkan ajaran agama yang disampaikan para dai.

“Dakwah dengan digital itu kan jangkaunnya lebih luas dan kemudian sekarang kalau mendengarkan tidak dalam waktu tertentu, kapan saja bisa dan di mana saja bisa. Jadi lebih fleksibel,” ucap Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf juga berharap kepada para pengurus FKDMIagar kedepannya fokus mencetak dai yang memiliki kompetensi dan profesional. Karena, menurut dia, saat ini banyak sekali dai yang kurang memiliki kompetensi dalam menyampaikan ajaran Islam.

“Tetapi karena semangatnya yang tinggi kemudian dia menyampaikan dakwahnya, sehingga dia seringkali dakwahnya itu tidak mencerminkan pemahaman yang utuh terhadap masalah keagamaan,” kata Kiai Ma’ruf.

Selain itu, Kiai Ma’ruf juga berpesan kepada para dai muda tersebut untuk menyiapkan metode dakwah yang sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia, yang disebutnya sebagai manhajul wasathi (metode moderat). Menurut dia, para dia tidak boleh menyampaikan narasi yang justru dapat menimbulkan konflik dan merusak tatanan kerukunan.

Nah metode yang moderat ini yang bisa menjaga kerukunan atau menjadi kunci kerukunan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Ma’ruf juga menyampaikan selamat kepada FKDMI yang telah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 30-1 November 2020. Kiai Ma’ruf berharap hasil Rakernas tersebut bisa diimplementasikan dalam rangka meningkatkan kompetensi dai muda.

Sementara itu, dalam audensi tersebut Ketua Umum FKDMI, Moh Nur Huda menjelaskan sekilas tentang sejarah FKDMI dan melaporkan berbagai program yang telah dijalankan FKDMI selama ini. Menurut dia, FKDMI telah menjalankan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi para dai muda.

“Tentunya ini menjadi kekuatan bagi FKDMI untuk mengabdi dan menysiarkan agama Islam yang rahmatan lil alamin,” kata Nur Huda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement