Jumat 06 Nov 2020 13:03 WIB

KONI Medan Minta Atlet Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Ini sebagai upaya mencegah para atlet agar tidak terpapar Covid-19.

Infografis masyarakat Indonesia yang patuh protokol kesehatan. Ilustrasi
Foto: Republika
Infografis masyarakat Indonesia yang patuh protokol kesehatan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan meminta para atlet harus tetap menerapkan protokol kesehatan dalam berlatih. Ini sebagai upaya mencegah terpapar Covid-19.

"Kegiatan atau program bisa digelar, tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan demi mencegah dari terpapar Covid-19," kata Ketua KONI Medan Eddy Sibarani, Jumat (6/11).

Eddy menyampaikan hal itu terkait akan digelarnya kejuaraan taekowondo oleh Pengkot Taekwondo Indonesia (TI) Kota Medan pada 13-15 November 2020. Pihaknya memuji dan memberi apresiasi kepada Pengkot Taekwondo Medan (TI) Medan yang berkomitmen menjalankan program dan kegiatan khususnya di pengujung tahun ini. "Kami tentu bangga dengan kepengurusan TI Medan yang langsung menggelar program dan kegiatan. Meski relatif baru terbentuk, sudah aktif dengan program-programnya," katanya.

Menurut Eddy, tidak banyak Pengkot bisa seperti TI Medan, yang langsung menggebrak dan punya program terjadwal usai terbentuk, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. "Pengkot TI Medan telah menunjukkan bisa dan KONI Medan tentu ikut bangga dan memberi apresiasi."

Eddy juga menyampaikan pada 2024 nanti Sumatra Utara (Sumut) menjadi tuan rumah PON bersama Aceh. Ia melanjutkan, empat tahun tidaklah lama untuk masa persiapan atlet hingga kegiatan akbar multievent tersebut terlaksana. "Kalau untuk PON XX yang akan digelar di Papua tahun depan atlet-atletnya wakil Sumut sudah terpilih, di mana atlet taekwondo Kota Medan tetap mendominasi dalam kontingen Sumut," katanya.

Sementara, Ketua TI Kota Medan Hamdani Syahputra mengatakan, kepengurusan TI Medan periode 2020-2024 merupakan hasil Muskot Juli 2020. Di antara kegiatan yang telah bergulir pasca-terbentuknya kepengurusan baru, lanjutnya, antara lain kegiatan ujian kenaikan tingkat pada Oktober lalu, dan kemudian kejuaraan Poomsae se-Sumut pada pekan depan. "Setelah itu, berlanjut dengan kegiatan Gashuku di akhir November, dan pada Desember juga ada Rapat Kerja 2020 dirangkai dengan outbond," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement