Jumat 06 Nov 2020 18:00 WIB

PTBA Proyeksikan Pasar Batu Bara Membaik pada 2021

Batu bara masih menjadi kebutuhan energi yang paling murah, sehingga masih dibutuhkan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang,Sumatera Selatan.
Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang,Sumatera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat penjualan batu bara baik domestik maupun ekspor terperosok dalam. Hal ini membuat kondisi operasional dan keuangan para perusahaan batubara terpuruk. Namun, hal ini diharapkan tak berlangsung lama.

Direktur Sumber Daya Manusia PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Joko Pramono memproyeksikan ketika pandemi ini usai maka pasar batu bara akan kembali bergeliat meski secara bertahap. "Ekonomi kita sudah mulai meningkat dan kita lihat tidak hanya batu bara, tapi industri lain, komoditas mulai alami perbaikan," ujarnya, Jumat (6/11).

Baca Juga

Lebih lanjut dia mengatakan, membaiknya kegiatan ekonomi, baik industri, retail, dan lainnya berdampak pada meningkatnya kebutuhan energi. Kondisi objektif saat ini adalah batu bara masih menjadi kebutuhan energi yang paling murah, sehingga masih akan dibutuhkan.

"Kalau kegiatan industri meningkat, maka dibutuhkan energi. Energi murah adalah batu bara. Pandemi 2020, perkiraan recover pada 2021, dan bisa berjalan lagi memenuhi kebutuhan industri. Tak hanya industri, bila perekonomian bergerak, baik perhotelan, retail, semua konsumsi energi. Energi tersuplai dari batu bara," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement