REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkoordinasi intensif dengan Satgas Kabupaten/Kota untuk meningkatkan 3T (testing, tracing, treatment).
Hal tersebut dikatakan Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad dalam jumpa pers tentang perkembangan Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, akhir pekan ini.
"Kita terus meningkatkan testing. Pekan-pekan ini bersama kabupaten/kota, kami berupaya untuk terus meningkatkan angka testing. Diikuti juga dengan pelacakan (tracing/kontak erat)," ujar Daud.
Dari testing, Satgas dapat melacak (kontak erat) dan melakukan tes kembali. Kemudian juga treatment, sehingga bisa ditetapkan apakah pasien harus diisolasi atau dirawat atau isolasi mandiri dengan ketat.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Data Covid-19 Jabar (Pikobar) pada Jumat (6/11) siang, Jabar sudah mengetes dengan metode uji usap (swab test) PCR sebanyak 559.870 spesimen.
Daud berharap dengan peningkatan 3T sebaran Covid-19 bisa dikendalikan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci menggunakan dengan sabun dengan air mengalir.
"Kalau upaya ini bisa dilakukan secara baik, tentunya penyebaran Covid-19 akan bisa berkurang, akan bisa terkendali dengan baik," kata dia.
Satgas berharap kerja bersama-sama kabupaten/kota ini bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Selain itu, Daud melaporkan, dari 408 wisatawan reaktif rapid test dalam Operasi Gabungan yang digelar di 15 kabupaten/kota se-Jabar pada Rabu, 28 Oktober 2020, hingga Sabtu, 31 Oktober 2020, 5 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Mereka yang terkonfirmasi positif ini sudah mendapatkan tindakan dari Satgas setempat," ucap Daud.