REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Para santri dan warga di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) El Bayan, Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bisa merasa lega. Sebanyak 497 santri yang sebelumnya dipas tikan positif Covid-19, saat ini sudah dinyatakan sembuh 100 persen atau seluruhnya.
"Sudah tidak ada lagi santri di pesantren El Bayan yang positif Covid-19, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap," Pramesti Griana Dewi, Sabtu (7/11).
Untuk selanjutnya, dia meminta para santri tetap mengedepankan protokol kesehatan. Meskipun sudah sembuh, jangan abaikan protokol kesehatan. "Tetap laksanakan 3M, yakni mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," katanya.
Dalam kasus di pesantren El Bayan, Pramesti menyatakan, menyusul temuan santri yang positif Covid-19, pihaknya telah melakukan swab test atau tes usap massal terhadap 1.030 orang di lingkungan pesantren tersebut. Mereka terdiri atas santri, pengasuh, keluarga pengasuh, asatidz dan keluarga asatidz. Dari hasil tes PCR, sebanyak 497 orang terkonfirmasi Covid-19.
Dari ratusan santri yang terpapar Covid-19, sebagian besar tak bergejala atau OTG. "Hanya 16 santri yang bergejala ringan dan sedang, seperti demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman," ujar dia.
Di Pesantren Unggul Albayan Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, saat ini kasus Positif Covid-19 menjadi 287 Orang. Perinciannya, sebanyak 284 orang adalah santri dan tiga orang guru atau tenaga pengajar.
"Data ini bersumber dari dua tes sampel swab PCR pada 4 November dan 7 November 2020 lalu," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman.
Upaya penanganan yang dilakukan, kata Andi, yakni santri yang negatif sudah dijemput dan di isolasi mandiri di rumah-rumah wali murid. Proses penjemput an dengan memakai protokol kesehatan dan kondisi kesehatan baik. "Sementara yang santri positif diisolasi mandiri di Ponpes Albayan sebanyak 245 orang," ujar Andi.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara mengatakan, para santri diduga terpapar Covid-19 dari salah satu kegiatan olahraga yang digelar di lingkungan pesantren. (eko widiyatno, riga nurul iman ed: mas alamil huda)