Senin 09 Nov 2020 15:54 WIB

Menteri Keuangan Turki Mundur di Tengah Anjloknya Lira

Menkeu Turki beralasan mundur karena faktor kesehatan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Mata uang Turki, lira (ilustrasi)
Mata uang Turki, lira (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  ISTANBUL -- Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak mengumumkan pengunduran dirinya karena alasan kesehatan, Ahad (8/11) waktu setempat. Pengunduran diri Albayrak yang mengejutkan ini menjadi pengunduran diri kedua setelah kepala bank sentral mundur.

"Saya telah memutuskan bahwa saya tidak dapat melanjutkan sebagai menteri, yang telah saya lakukan selama hampir lima tahun, karena masalah kesehatan," kata pernyataan itu dikutip laman Al Arabiya English, Senin. Albayrak menjadi menteri keuangan dua tahun lalu setelah menjabat sebagai menteri energi.

Baca Juga

Hingga berita ini dimuat, dua sumber di kepresidenan tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal pernyataan itu. Namun seorang pejabat Kementerian Keuangan mengkonfirmasi keaslian pernyataan tersebut.

Mundurnya Menkeu Turki dilakukan di tengah penurunan 30 persen mata uang Turki. Lira jatuh ke rekor terendah tahun ini di tengah pandemi Covid-19. Para investor khawatir tentang penurunan cadangan devisa dan kemampuan bank sentral untuk mengatasi inflasi dua digit.

Pengunduran diri ini terjadi sehari setelah ayah mertuanya Presiden Recep Tayyip Erdogan memutuskan untuk mengganti gubernur bank sentral dengan mantan menteri yang kebijakannya dianggap bertentangan dengan Albayrak. Albayrak (42 tahun) ditunjuk sebagai menteri energi pada 2015. Dia kemudian diganti menjadi menteri keuangan setelah Erdogan terpilih kembali dengan kekuatan eksekutif baru pada 2018.

Selama masa jabatannya di bidang keuangan, ekonomi Turki dilanda dua kemerosotan yang buruk, inflasi dua digit dan pengangguran yang tinggi. Lira telah kehilangan sekitar 45 persen terhadap dolar AS sejak pengangkatannya.

Erdogan perlu menyetujui pengunduran diri tersebut. Para analis menilai hengkangnya dua pembuat kebijakan ekonomi teratas Turki sempat mendorong lira menguat 2 persen menjadi 8,3600 terhadap dolar AS.

Wakil ketua kelompok parlemen untuk Partai AK yang berkuasa, Mehmet Mus mengatakan Albayrak telah mengambil langkah-langkah penting untuk memperkuat ekonomi, Mereka berharap Erdogan tidak akan menerima pengunduran diri tersebut. "Kami secara pribadi menyaksikan pekerjaannya yang rajin. Jika presiden kita merasa cocok, saya harap dia melanjutkan jabatannya," kata Mus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement