REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Manajer Wolverhampton Wanderers (Wolves) Nuno Espirito Santo menegaskan butuh keputusan yang adil dan konsisten soal keputusan penalti akibat handball. Wolves kalah 0-1 dari Leicester City lewat gol penalti Jamie Vardy pada menit ke-15 laga yang berlangsung di Stadion King Power, Leicester, Ahad (8/11).
Laju tak terkalahkan Wolves di Liga Primer Inggris terhenti dengan keputusan ini. Wasit Anthony Taylor menunjuk titik putih setelah Max Kilman handball di kotak penalti.
Taylor membuat keputusan usai berkonsultasi dengan VAR, dan melihat insiden itu dari tayangan ulang di sisi lapangan King Power Stadium. "Saya tidak melihat gambar dari tempat saya berdiri. Sangat sulit menilai kinerja wasit," kata Nuno, dikutip dari Shropshirestar, Senin (9/11).
Ia menilai, bagi seorang pelatih, sulit untuk meminta pemain untuk selalu menjauhkan tangan mereka. Karena tangan berfungsi untuk menjaga kesimbangan, khususnya saat bertahan. Nuno ingin ada keputusan yang adil dan konsisten dari situasi ini. Baginya, keputusan yang ada selama ini berbeda dalam setiap kejadian. Satu waktu mendapatkan penalti, tapi kali lain tidak.
Menurut Nuno, pembicaraan seperti ini akan terus muncul jika tidak ada keputusan konsisten. Ia menyayangkan karena menurut dia, sepak bola sudah punya masalah yang cukup banyak.
"Keputusan tidak cukup konsisten bagi kita untuk berhenti membicarakan hal itu. Mari berharap untuk situasi yang lebih baik ke depan. Apa yang kita inginkan dari VAR adalah keadilan, keputusan yang konsisten dan ini tak terjadi," kata dia.
Ini menjadi kekalahan ketiga Wolves dari delapan pertandingan. Wolves saat ini menempati posisi sembilan dengan nilai 13, sementara Leicester City memuncaki klasemen dengan nilai 18.