Senin 09 Nov 2020 20:06 WIB

Museum Sumpah Pemuda Gelar Pameran tentang Sartono

Sartono melawan kolonial dengan hak kebebasan berpendapat dalam rapat Sumpah Pemuda.

Rep: Citra Listyarini/ Red: Bilal Ramadhan
Diorama dan barang bersejarah di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Diorama dan barang bersejarah di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran temporer bertajuk “Mr. Sartono, Sang Pejuang Demokrasi” digelar Museum Sumpah Pemuda mulai tanggal 28 Oktober hingga 13 November 2020 mendatang. Pameran ini diadakan dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun.

Benda-benda bersejarah bukti perjuangan milik Raden Mas Sartono atau Mr. Sartono sebagai seorang tokoh Sumpah Pemuda akan dipamerkan di Ruang Pameran Temporer Mr. Sartono. Mr. Sartono adalah salah seorang tokoh perjuangan demokrasi di Indonesia.

Nama Sartono dikenal bermula ketika Polisi Kolonial Belanda mencoba menghentikan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta karena salah seorang peserta berbicara tentang kemerdekaan. Sebagai seorang nasionalis yang juga merupakan Sarjana Hukum lulusan Universitas Leiden Belanda, Sartono tidak bergeming.

Kemudian dia mengemukakan perihal kebebasan berpendapat di muka umum yang didasari oleh pendapat para dosennya di Leiden. Polisi Kolonial Belanda kemudian dibuat tidak berkutik dan kongres dilanjutkan hingga melahirkan Sumpah Pemuda.

Titik Umi Kurniawati selaku Kepala Museum Sumpah Pemuda mengatakan, pameran temporer Mr. Sartono merupakan langkah Museum Sumpah Pemuda menyebarluaskan informasi terkait sejarah Sumpah Pemuda yang menanamkan sifat nasionalisme, kepeloporan, jiwa persatuan dan kesatuan.

"Peristiwa Sumpah Pemuda sendiri adalah penanda era baru bagi sejarah perkembangan bangsa Indonesia karena isi dari Sumpah Pemuda merupakan modal dasar bagi berdirinya sebuah Negara yaitu tanah air, bangsa dan bahasa," kata Titik dalam rilisnya, Senin (9/11).

Titik Umi Kurniawati menambahkan, langkah nyata tersebut diwujudkan melalui pameran koleksi terbaru yang merupakan hibahan dari keluarga Mr. Sartono semasa menjadi tokoh Sumpah Pemuda baik berupa foto dokumentasi maupun benda bukti sejarah perjuangan. Pada kegiatan ini Museum Sumpah Pemuda juga akan meluncurkan logo baru yang lebih dinamis.

Sebanyak 5.000 pengunjung ditargetkan untuk dapat menyaksikan acara ini baik secara langsung maupun virtual. Museum Sumpah Pemuda berkolaborasi dengan Rumah Millennials, sebuah komunitas anak muda yang memiliki semangat untuk berdaya, berkarya dan bermakna.

Komunitas yang digawangi oleh para profesional dengan beragam latar belakang ini memiliki komitmen berperan menstimulasi generasi muda untuk lebih aktif berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Dalam kerjasamanya, Rumah Millennials turut membantu menyukseskan rangkaian acara mulai dari menyusun konsep acara hingga mewujudkannya menjadi sebuah sajian menarik untuk dinikmati pengunjung.

Acara pembukaan pameran ini akan dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan menarik seperti talk show dengan tema “Peran Pemuda dalam Menjaga Eksistensi Bangsa melalui Ide, Gagasan, dan Kreativitas” bersama Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Ahmad Mahendra, S.Sos, Tokoh Perfilman Dennis Adhiswara dan kelompok musik anak muda masa kini HIVI!. Penampilan dari sanggar tari Svadara dan kelompok paduan suara Jakarta Youth Choir akan turut pula menghibur para pengunjung.

Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan upacara peringatan Sumpah Pemuda hingga rangkaian acara pembukaan pameran yang dimulai pada pukul 07.00–12.00 WIB melalui siaran langsung di media sosial Museum Sumpah Pemuda yaitu akun Instagram @museumsumpahpemuda dan kanal Youtube Muspada serta akun Instagram Rumah Millennials @rumah.millennials.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement