Selasa 10 Nov 2020 11:17 WIB

Pertama Kali,Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Mini di Afrika

Fosil dinosaurus berparuh bebek bermigrasi dari Amerika melewati Asia menuju Afrika.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Dinosaurus mini, berparuh bebek ditemukan di Afrika.
Foto: Cretaceous Research.
Dinosaurus mini, berparuh bebek ditemukan di Afrika.

REPUBLIKA.CO.ID, MAROKO -- Ilmuwan yang bekerja di Maroko telah menemukan dinosaurus berparuh bebek yang pernah ditemukan di Afrika. Ini adalah yang pertama kali ditemukan ilmuwan.

Penemuan ini menunjukkan bahwa dinosaurus melintasi ratusan kilometer perairan terbuka untuk mencapai Afrika setelah berevolusi di Amerika Utara dan bermigrasi ke Amerika Selatan dan kemudian Asia, Eropa, dan Afrika. Sebuah studi tentang temuan tersebut baru-baru ini diterbitkan di Cretaceous Research.

Baca Juga

Dinosaurus baru ini diberi nama Ajnabia odysseus. Fosilnya ditemukan di bebatuan Maroko yang berasal dari akhir Zaman Kapur 66 juta tahun lalu, dilansir di Slash Gear, Selasa (10/11).

Makhluk yang membatu itu adalah anggota keluarga dinosaurus berparuh bebek. Binatang jenis ini merupakan dinosaurus pemakan tumbuhan dengan panjang hingga 15 meter.  Namun, fosil yang baru ditemukan menunjukkan makhluk yang jauh lebih kecil dari anggota keluarga lainnya yang panjangnya hanya tiga meter.

Peneliti mengatakan ukurannya kira-kira seukuran kuda poni. Pada zaman Kapur Akhir, Afrika adalah sebuah pulau dengan perairan dalam antara tempat dinosaurus berevolusi dan tempat fosil ditemukan.

Studi tentang fosil menemukan bahwa fosil itu milik subfamili dinosaurus berparuh bebek yang dikenal sebagai Lambeosaurus yang memiliki jambul kepala bertulang.  Subfamili dinosaurus itu berevolusi di Amerika Utara dan bermigrasi melalui jembatan darat ke Asia.

Ilmuwan yakin dinosaurus harus melintasi ratusan kilometer perairan terbuka dengan arung jeram di atas puing-puing, mengapung, atau berenang untuk menjelajah Afrika.

Fosil dinosaurus ditemukan di endapan sungai dan batuan laut,  mereka mungkin berenang jauh. Nama fosil dinosaurus baru memberi penghormatan pada penyeberangan laut. Ajnabia diterjemahkan menjadi 'orang asing', dan Odiseus mengacu pada pelaut Yunani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement