REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan penjaga gawang Arsenal, Jens Lehmann, mengakui, ada satu aspek dari permainan sepak bola di Inggris yang membuatnya betah merumput di negara tersebut. Aspek tersebut adalah tingginya toleransi wasit-wasit yang memimpin pertandingan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran.
Lehmann pun mengenang saat tampil memperkuat Arsenal menghadapi Manchester United di Old Trafford pada 2003 silam.
''Ada momen-momen yang sangat ketat di laga itu. Setelah pertandingan, saya menelpon ke rumah dan berkata,'Saya menyukai sepak bola Inggris. Di sini, mereka bisa memukul dan mendorong Anda, dan begitu pun sebaliknya, tapi tidak ada yang diusir keluar ataupun mendapatkan kartu merah.'. Sepak bola di Inggris benar-benar sempurna,'' kata Lehmann dalam sebuah wawancara di laman resmi klub, Selasa (10/11).
Lehmann baru menyadari, hukuman akibat pelanggaran-pelanggaran tersebut baru dijatuhkan seusai laga. ''Akhirnya saya baru menyadari, empat atau lima pemain United dan tiga atau empat pemain kami disanksi selama satu laga. Terkadang, hukuman tidak langsung diberikan di atas lapangan, tapi setelah laga,'' ujar mantan penjaga gawang yang telah menginjak usia 50 tahun tersebut.
Sebelum bergabung bersama Arsenal, Lehmann memang dikenal sebagai kiper yang mudah tersulut emosinya. Saat masih memperkuat Dortmund, Lehmann bahkan sempat mendapatkan lima kartu merah. ''Namun, saat memperkuat Milan dan Schalke, saya tidak pernah diusir wasit. Begitu pun saat memperkuat Arsenal, tapi sayangnya untuk satu laga itu, saya tidak bisa menahan diri,'' tutur Lehmann.
Lehmann merujuk pada kartu merah yang diterimanya di partai final Liga Champions musim 2005/2006. Pada saat itu, Arsenal menghadapi Barcelona di Stadion Stade de France, Prancis. Namun, di laga itu, Lehmann hanya tampil selama 18 menit usai dikartu merah wasit lantaran melakukan pelanggaran keras terhadap Samuel Eto'o. Ujungnya, Arsenal gagal merengkuh titel Liga Champions usai menyerah 1-2 di tangan tim asal Katalan tersebut.
Direkrut Arsenal dari Borussia Dortmund pada awal musim 2003/2004, Lehmann dipercaya menggantikan David Seaman sebagai penjaga gawang utama The Gunners. Eks kiper AC Milan itu pun langsung tampik apik pada musim debutnya memperkuat tim asal London Utara tersebut. Lehmann mengantarkan Arsenal merengkuh titel Liga Primer Inggris musim 2003/2004.
Tidak hanya itu, Lehmann juga mengantarkan The Gunners menorehkan rekor tidak terkalahkan pada sepanjang musim tersebut. Eks penjaga gawang timnas Jerman itu menjadi salah satu penggawa tim //Invicibles// Arsenal. Selama memperkuat Arsenal, Lehmann sukses memboyong satu trofi Liga Primer Inggris dan satu titel Piala FA ke Stadion Emirates.