REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Kementerian Agama, Dr Muchlis M. Hanafi menuturkan, pandemi Covid-19 telah membuat mata dunia terbuka karena melihat kemuliaan ajaran Islam. Pada saat pandemi ini, Islam justru seperti lahir kembali dan Nabi Muhammad SAW seakan hadir di tengah umat manusia.
"Beberapa waktu lalu viral sebuah baliho di dekat bandara Chicago, Amerika Serikat, bertuliskan 'Nasihat Nabi Muhammad SAW: Cuci Tangan, Jangan Datangi Area yang terinfeksi," kata Muchlis saat mengisi webinar yang digelar UIN Jakarta bertajuk "Aktualisasi Akhlak Rasulullah SAW di Era pandemi Covid-19 Innama Khuluquhu Al-Qur'an", untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Selasa (10/11).
Selain itu, majalah mingguan AS pada Maret menurunkan tulisan seorang kontributor media yang juga dosen sosiologi di salah satu universitas di AS. Si penulis artikel memuat judul 'Apakah Doa Semata Bisa Menghadang Penyebaran Pandemi Semacam Covid-19, Muhammad Punya Pandangan lain yang Berbeda'.
Muchlis memaparkan, penulis itu menyebutkan Nabi Muhammad SAW meski bukan ahli penyakit mematikan tetapi punya nasihat yang baik. Pandangan Nabi SAW kerap selaras dengan para pakar tentang cara efektif mencegah Covid-19, yaitu menerapkan pola hidup bersih dan isolasi diri.
Si penulis kemudian memuat pertanyaan yang kemudian dijawab langsung oleh dirinya. "Dia menanyakan, apakah Anda tahu, siapa lagi yang menyarankan kebersihan dan karantina selama pandemi itu? Dia jawab sendiri, Muhammad, nabinya orang Islam lebih dari 1300 tahun yang lalu, lalu dia kutip beberapa hadits," kata Muchlis.
Hal itulah yang membuat Rasulullah terasa kembali hadir memberikan tuntunan di tengah berbagai masalah yang dihadapi saat ini. "Jadi ini momentum yang baik sekali untuk mengenalkan lebih jauh lagi sosok Rasulullah SAW," tutur dia.