REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Selatan diperkirakan bakal tumbuh positif pada kuartal IV 2020 setelah terkontraksi pada dua kuartal sebelumnya.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Sriwijaya Bernadette Robiani mengatakan, perkiraan itu terbilang realistis. Sebab terjadi pertumbuhan ekonomi di kuartal III meski masih melambat akibat belum pulihnya ekonomi dunia.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik diketahui, pertumbuhan ekonomi Sumsel pada kuartal I 2020 mencapai 4,98 persen, kuartal II mengalami kontraksi -1,53 persen, dan kuartal III tetap terkontraksi -1,40 persen secara tahunan.
"Walau masih minus tapi jika dibandingkan kuartal II maka kuartal III ini ada pertumbuhan 0,13 persen. Selain itu, secara kuartalan sudah tumbuh 4,12 persen. Jika merujuk kondisi terkini, saya optimis Sumsel pada kuartal IV sudah positif (tidak minus)," kata Bernadette di Palembang, Sumsel, Rabu (11/11).
Ia mengatakan, walau hanya tumbuh 0,13 persen, jika melihat perbandingan dengan kuartal II, ini sudah bisa dikatakan ekonomi Sumsel mulai pulih. Sebab ia melihat sudah ada penciptaan nilai tambah, aktivitas ekonomi dan investasi di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Sumsel.
"Atas dasar ini, saya termasuk yang tidak menghiraukan resesi, dalam arti masuk dalam aliran optimis ekonomi akan membaik," kata dia.
Apalagi, kondisi positif ini demikian terasa di Sumsel karena beragam sektor andalan sudah menunjukkan pertumbuhan positif. Seperti peningkatan ekspor karet, batu bara dan sawit, termasuk adanya peningkatan lifting gas.
Tak hanya itu, peningkatan juga terjadi dari beragam lapangan usaha, mulai dari perdagangan makanan dan minuman, transportasi, kontruksi yang menunjukkan bahwa sektor swasta sudah bergerak.
Sebelumnya BPS Sumsel merilis ekonomi Sumsel tumbuh minus karena terjadi kontraksi di tiga sektor utama yang selama ini menjadi penopang perekonomian yakni industri, pertambangan dan pertanian. Pada kuartal III ini, yang tetap tumbuh positif hanyalah real estate, komunikasi, administrasi pemerintah, jasa keuangan dan jasa kesehatan.