REPUBLIKA.CO.ID,
BANDAR LAMPUNG -- Penambahan pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung meningkat signifikan. Dalam dua hari terakhir terjadi penambahan 194 kasus. Membeludaknya jumlah pasien positif tersebut berdampak pada kemampuan rumah sakit (RS) rujukan, terutama karena RS rujukan kehabisan tempat tidur perawatan.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta sekretaris daerah segera memanggil pemerintah kabupaten dan kota se-Lampung untuk mencari solusi terkait kehabisan tempat tidur bagi pasien Covid-19 tersebut. Arina berharap pekan ini sudah dapat bertemu dan menyediakan tempat tidur bagi pasien positif tersebut. "Nanti kami carikan solusinya. Tidak (boleh) ada cerita tempat tidur tidak ada," kata dia, Rabu (11/11).
Berdasarkan pantauan Republika, beberapa RS yang berada di Kota Bandar Lampung kehabisan tempat tidur di ruang iso lasi pada Rabu (11/11). Rumah sakit tersebut di antaranya RSUD Dadi Tjokrodipo, RS Graha Husada, RS Pertamina Bintang Amin, RS Immanuel, RS Bumi Waras, RS Bhayangkara, dan RS Advent. Begitu juga RS ru jukan yang ada di daerah, seperti RS Mitra Husada dan RS Wisma Murni di Kabupaten Prinsewu. Kemudian, RS Airan Raya di Lampung Selatan, RS Yukum Medical Center di Lampung Tengah, dan RS Handayani di Lampung Utara.
Menurut Arina, Satgas Penanganan Covid-19, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, tetap memperhatikan secara khusus kasus pandemi tersebut. Apalagi, belakangan ini jumlah kasus terkonfirmasi positif meningkat setiap harinya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung pada Rabu (11/11), total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.445 orang atau bertambah 95 kasus. Sementara itu, pasien positif yang sembuh bertambah 55 orang menjadi 1.485 orang. Di samping itu, pasien meninggal dunia bertambah satu orang menjadi 108 orang.
Angka penambahan yang tinggi tersebut mengikuti tren pada hari sebelumnya. Pada Selasa (10/11), penambahan kasus sebanyak 99 orang. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung, dr Reihana, mengatakan, tingginya kasus terkonfirmasi positif belakangan ini karena perluasan pelacakan atau tracing kepada orang yang kontak dengan pasien positif dilakukan secara gencar untuk memutus rantai penyebaran.
Menurut dia, perluasan kontak tracing tersebut seperti bola salju, dapat mencapai 200 orang. Dia terus mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehari-hari. n mursalin yasland, ed:ilham tirta