REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI— Empat narapidana memutuskan menjadi Muslim dan mengucapkan syahadat di hadapan Otoritas Peradilan di Kantor Polisi Dibba Al Hisn dan Al Dhaid, Sharjah, Uni Emirat Arab, di hadapan sejumlah pejabat.
“Perlakuan dan perhatian baik yang kami terima dari para petugas, selain untuk mengetahui lebih jelas esensi Islam, dan nilai-nilai yang dituntutnya dalam hal cinta, kasih sayang, dan toleransi, melalui ceramah yang kami hadiri, membuat kami memeluk Islam," ujar salah satu narapidana yang dikutip di Gulf Today, Kamis (12/11).
Brigadir Khaled Al Hammadi, Pelaksana Tugas Direktur Direktorat Kepolisian Daerah, mengatakan, para tahanan memeluk Islam karena perlakuan yang baik yang mereka terima selama penahanan dan akhlak yang baik dari umat Islam.
Sementara itu, menurut laporan yang baru-baru ini dikeluarkan Mohammed Bin Rashid Center for Islamic Culture of the Islamic Affairs and Charitable Activities Department di Dubai, sekitar 2.570 penduduk memeluk Islam di Dubai dari Januari hingga September tahun ini.
Hind Mohammed Lootah, direktur pusat tersebut, mengatakan bahwa pusat selalu memanfaatkan Dubai sebagai kota yang paling beragam dengan interaksi di dalam masyarakat terlepas dari latar belakang, agama, dan kepercayaan.
Lootah mencontohkan bahwa keragaman ini telah membuat pusat tersebut berkontribusi untuk mengoreksi citra, nilai, dan prinsip Islam, menekankan bahwa banyak warga yang telah meneliti secara mendalam tentang agama Islam, hukum Islam, dan aturannya untuk menyadari masyarakat sepenuhnya.
Hana Abdullah Al Jallaf, Kepala Seksi Kesejahteraan Muslim Baru (Mualaf), menjelaskan, keputusan warga yang masuk Islam diikuti dengan perubahan besar dan terkadang tantangan di tingkat budaya dan sosial.
Sumber: https://www.gulftoday.ae/news/2020/11/11/four-detainees-embrace-islam-in-sharjah